Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anda Update Status Karena Butuh Perhatian?

Kompas.com - 08/11/2010, 22:27 WIB

Oleh Hermawan Kartajaya (Founder & CEO, MarkPlus, Inc) Bersama Joseph Kristofel (Associate Research Manager, MarkPlus Insight)

KOMPAS.com - Di era new wave seperti saat ini, berbagai platfom baru untuk berkomunitas, sebut saja seperti milis, forum, Facebook, Twitter dan masih banyak lagi, terus berkembang. Anak muda tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan perhatian, dan perhatian yang didapat bisa dari mana saja, bahkan dari belahan dunia yang berbeda.

Dari hasil riset yang kami lakukan, aktifitas tersering yang dilakukan anak muda di sosial media on-line adalah update status, diikuti oleh aktifitas lainnya seperti memberikan komentar buat status orang lain, kemudian chatting dan up-load foto. Ketika ditelusuri lebih dalam lagi, dibandingkan dengan anak muda di kota lain, anak-anak di Bandung yang paling sering melakukan aktifitas tersebut di dunia online. Semua aktifitas tersebut, ketika kami gali lebih dalam, esensinya adalah agar ”ingin diperhatikan”.

Tentu sering kali kita melihat status teman-teman atau adik-adik kita yang masih muda berganti terus. Hingga kita sering juga tergelitik, dan berpikir ”kok hal sepele seperti itu dimasukin Facebook ya?” Ada yang hanya bilang, ”aduh temen gua nyebelin banget sih” atau sekedar pamer ”enaknya buka puasa sambil makan donut” bahkan ada yang lebih parah, hanya curhat sambil bilang ”aduh mules banget nih.”

Update status yang kelihatannya sepele itu, sebenarnya adalah bentuk teriakan anak muda, untuk segera diperhatikan. Maka tidak heran, status yang dipasang sengaja dibuat sedemikian rupa supaya orang lain penasaran dan memberikan respon. Dan respon adalah hal yang yang sangat ditunggu-tunggu dan diharapkan oleh anak muda ketika mengupdate status mereka di on-line social media.

Bagi anak muda, social media seperti Facebook dan Twitter tidak beda dengan buku harian tempat curhat, tapi ini asyik. Karena versinya digital, tinggal ketik aja di HP dan beres.

Pertanyaannya ”Kenapa harus di jaringan global yang bisa dibaca semua orang? Jawaban spontan yang keluar dari teman-teman hampir sama intinya, ”loh kalau nulis di note atau MS Word, siapa yang bakal baca, terus siapa yang bales?

Dari jawaban ini, sudah jelas bahwa anak muda ingin orang lain tahu keadaan dan perasaan mereka saat itu, dan yang paling ditunggu adalah responnya. Bahkan akan menjadi sebuah kegelisahan yang mengobar ketika apa yang ia tampilkan di sosial media tidak direspon oleh temannya.

Esensinya adalah anak muda butuh sekali perhatian. Untuk mendapatkan itu, mereka bahkan menghabiskan banyak sekali waktunya dalam satu hari di jejaring sosial. Kebutuhan ini, segera diresponi oleh para produsen handphone seperti Nokia, Blackberry, Samsung, dan LG. Mereka melengkapi fitur-fitur produknya, yang semakin hari semakin memudahkan anak muda untuk cari perhatian lewat internet, melalui HP. Para operator selular juga tidak mau kalah dengan berlomba-lomba mengeluarkan berbagai program yang ditujukan buat anak muda, sehingga membuat biaya curhat mereka semakin hari semakin murah saja.

----- Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 800 responden anak muda di 6 kota besar di Indonesia, SES A-B, Umur 16-35, yang dilakukan bulan Februari-Maret 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 18 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    Whats New
    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Spend Smart
    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Spend Smart
    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Spend Smart
    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Whats New
    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Whats New
    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Whats New
    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Whats New
    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Whats New
    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Whats New
    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Whats New
    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Whats New
    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com