Dalam keadaan normal dan tanpa menggunakan kontrasepsi, kehamilan terjadi pada 60 persen pasangan suami istri dalam waktu enam bulan, pada 80 persen pasangan dalam waktu sembilan bulan dan pada sekitar 90 persen pasangan suami istri dalam waktu satu tahun.
Ada data kesehatan reproduksi dari Departemen Kesehatan RI yang mengatakan pola yang terjadi selama bertahun-tahun di Indonesia adalah bahwa lebih kurang 10 persen pasangan suami isteri (pasutri) pernah mengalami problem infertilitas semasa usia reproduksinya. Diperkirakan setiap tahun bertambah dua juta pasangan infertil. Data yang ada juga menunjukkan bahwa 40 persen-45 persen penyebab infertilitas berasal dari pihak suami/pria, 45 persen–50 persen dari pihak isteri/wanita, sedang 5 persen-10 persen tidak dapat dipastikan penyebabnya.
Sebagai pihak yang praktis selalu ‘dipermasalahkan’ dalam hal reproduksi, perempuan telah menyikapinya dengan berbagai cara. Ukuran kebahagian bagi perempuan sangat relatif, apalagi dikaitkan dengan perkawinan. Jika kehadiran anak menjadi ukuran umum kebahagiaan pasangan suami istri, maka bagi mereka yang tidak dikaruniai anak bisa mencurahkan waktunya lebih banyak untuk kegiatan yang produktif.
Meskipun kebahagiaan bersifat relatif, kebanyakan perempuan merasa ingin mencapainya dengan cara apa pun. Jika dicermati lebih jauh, kebahagiaan adalah ilusi, di mana ia berada pada salah satu ujung dan ujung lainnya adalah kesedihan. Banyak orang yang berpikir bahwa mempunyai anak setelah menikah adalah kebahagiaan. Bagi kelompok ini, tidak memiliki anak merupakan sesuatu yang mencemaskan. Padahal, menargetkan kebahagiaan mungkin tidak akan pernah berhasil karena memang tidak ada batasnya. Apakah mempunyai anak adalah sesuatu yang membahagiakan? “Menggembirakan” sangat mungkin, tetapi “membahagiakan”, belum tentu juga.
-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap hampir 1.300 responden perempuan di delapan kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.
Tulisan 30 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.