Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Perempuan Berinvestasi Tiada Henti Buat Anak

Kompas.com - 24/11/2010, 08:15 WIB

Dalam keadaan normal dan tanpa menggunakan kontrasepsi, kehamilan terjadi pada 60 persen pasangan suami istri dalam waktu enam bulan, pada 80 persen pasangan dalam waktu sembilan bulan dan pada sekitar 90 persen pasangan suami istri dalam waktu satu tahun.

Ada data kesehatan reproduksi dari Departemen Kesehatan RI yang mengatakan pola yang terjadi selama bertahun-tahun di Indonesia adalah bahwa lebih kurang 10 persen pasangan suami isteri (pasutri) pernah mengalami problem infertilitas semasa usia reproduksinya. Diperkirakan setiap tahun bertambah dua juta pasangan infertil. Data yang ada juga menunjukkan bahwa 40 persen-45 persen penyebab infertilitas berasal dari pihak suami/pria, 45 persen–50 persen dari pihak isteri/wanita, sedang 5 persen-10 persen tidak dapat dipastikan penyebabnya.

Sebagai pihak yang praktis selalu ‘dipermasalahkan’ dalam hal reproduksi, perempuan telah menyikapinya dengan berbagai cara. Ukuran kebahagian bagi perempuan sangat relatif, apalagi dikaitkan dengan perkawinan. Jika kehadiran anak menjadi ukuran umum kebahagiaan pasangan suami istri, maka bagi mereka yang tidak dikaruniai anak bisa mencurahkan waktunya lebih banyak untuk kegiatan yang produktif.

Meskipun kebahagiaan bersifat relatif, kebanyakan perempuan merasa ingin mencapainya dengan cara apa pun. Jika dicermati lebih jauh, kebahagiaan adalah ilusi, di mana ia berada pada salah satu ujung dan ujung lainnya adalah kesedihan. Banyak orang yang berpikir bahwa mempunyai anak setelah menikah adalah kebahagiaan. Bagi kelompok ini, tidak memiliki anak merupakan sesuatu yang mencemaskan. Padahal, menargetkan kebahagiaan mungkin tidak akan pernah berhasil karena memang tidak ada batasnya. Apakah mempunyai anak adalah sesuatu yang membahagiakan? “Menggembirakan” sangat mungkin, tetapi “membahagiakan”, belum tentu juga.


-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap hampir 1.300 responden perempuan di delapan kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 30 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Whats New
    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

    Earn Smart
    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

    Whats New
    Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

    Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

    Whats New
    Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

    Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

    Whats New
    [POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

    [POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

    Whats New
    Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

    Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

    Whats New
    3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

    3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

    Whats New
    Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

    Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

    Whats New
    10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

    10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

    Spend Smart
    Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

    Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

    Spend Smart
    Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

    Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com