Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Akan Gelar Banyak Artileri

Kompas.com - 24/11/2010, 13:28 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan akan menggelar lebih banyak artileri di pulau perbatasan yang ditembaki Korea Utara, kata Menteri Pertahanan Kim Tae-Young, Rabu (24/11). "Kami sudah memiliki enam meriam jenis K-9  yang ditempatkan di Pulau Yeonpyeong  dan kami berencana untuk menambah jumlahnya," kata Kim  kepada parlemen, sehari setelah  Korea Utara menembaki pulau itu, yang menewaskan dua marinir dan menghancurkan puluhan rumah.

"Kami juga akan menggantikan sejumlah howitzer berukuran 105mm dengan meriam K-9 yang dapat mendorong sendiri yang  memiliki jangkauan tembak lebih jauh," kata pernyataan menteri itu kepada komite pertahanan parlemen sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap.

Departemen Pertahanan sebelumnya mengatakan, Korea Utara telah menembakkan sekitar 170 peluru ke wilayah Korea Selatan, Selasa, termasuk 80 peluru yang menghantam pulau itu dan menghanguskan 19 rumah. Departemen tersebut mengatakan, pasukan Korea Selatan, yang ditempatkan secara permanen di pulau yang merupakan garis depan dekat perbatasan laut yang disengketakan itu, menanggapi serangan Korea Utara itu dengan 80 tembakan dari meriam-meriam K-9.

Kim mengatakan, tank-tank digelar di pulau itu untuk menghadapi setiap pasukan Korea Utara yang mendarat dan "Kami sedang mempertimbangkan cara-cara untuk memperkuat tank-tank tersebut." Namun ia tidak merinci lebih jauh tentang hal itu.

Ditanya tentang kemungkinan untuk melakukan kembali perang urat syaraf, ia mengatakan bahwa Korea Selatan akan melakukan tindakan-tindakan tambahan yang tidak spesifik.

Korea Selatan memasang pengeras-pengeras suara propaganda di sepanjang perbatasan darat setelah penyelidikian multi-nasional yang dipimpin Seoul menyimpulkan pada Mei lalu bahwa sebuah torpedo Korea Utara telah menenggelamkan sebuah kapal perang Korea Selatan dua bulan sebelumnya dan menewaskan 46 orang pelautnya. Pengeras-pengeras suara itu belum disingkirkan. Korea Utara mengancam akan menembak pengeras-pengeras suara itu jika diaktifkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

    Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

    Whats New
    Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

    Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

    Whats New
    Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

    Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

    Whats New
    Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

    Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

    Whats New
    Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

    Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

    Whats New
    Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

    Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

    Whats New
    Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

    Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

    Whats New
    Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

    Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

    Whats New
    Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

    Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

    Whats New
    PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

    PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

    Whats New
    Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

    Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

    Whats New
    Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

    Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

    Whats New
    Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

    Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com