Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Naik, Pelayanan Harus Lebih Baik

Kompas.com - 08/01/2011, 09:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan naiknya tarif kereta rel listrik (KRL) ekonomi Jabodetabek mencapai 62 persen ditanggapi dengan beragam reaksi oleh para pengguna kereta ekonomi.

Hal itu seperti dituturkan Anto (27), warga Depok yang sehari-hari menggunakan KRL menuju tempat kerjanya di Kota. Menurut dia, meski kenaikan tarif hanya Rp 1.000, dari tarif awal Rp 1.500 menjadi Rp 2.500, Anto merasa berat. Alasannya, ia menggunakan KRL setiap hari untuk perjalanan pergi-pulang. "Ya, jadi harus nambah untuk ongkos. Mungkin kebutuhan lainnya jadi dipotong demi ongkos," katanya.

Namun, mau tak mau Anto harus mengikuti ketetapan kenaikan tarif KRL ekonomi Jabodetabek ini. "Ya, mau enggak mau tetap bayar lebih. Harapannya, kalau sudah naik, pelayanan penumpang lebih baik, terutama jumlah keretanya, biar enggak berdesak-desakan seperti ikan pepes," ujarnya.

Pelayanan bagi penumpang kereta juga dikeluhkan Rina yang bekerja di kawasan Mangga Dua. "Saya memang jarang naik KRL ekonomi, tapi kalau tiketnya naik begini, saya enggak setuju. Enggak setujunya karena pelayanannya enggak sebanding," katanya.

Kata Rina, dia pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat naik KRL ekonomi dari Kota menuju Depok. "Waktu itu sinyalnya mati. Jadi, kami harus turun dan menunggu sampai setengah jam. Karena kesal, saya naik kendaraan umum saja," katanya.

Menurut dia, pengalamannya tak seberapa dibandingkan dengan temannya yang langganan menggunakan KRL ekonomi. "Teman saya lebih kasihan lagi. Waktu itu dia naik kereta mandek di Cikini. Keretanya mati enggak bisa dibuka pintunya, sementara dia kebelet buang air kecil," ujarnya.

"Kami berharap, kalau memang naik, pelayanan penumpang harus diperhatikan. Misalnya, sinyal enggak mati dan jumlah armada ditambah agar enggak berdesakan," kata Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com