Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2011, 10:33 WIB

Kini, setelah perlahan mulai mapan, dia meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai koordinator parkir. ”Usaha ini jauh lebih aman dan menjanjikan, terutama untuk masa depan saya dan keluarga,” tutur pria yang sempat dua kali masuk sel akibat perselisihan soal parkir ini.

Dari hasil usahanya itu, kini ia bisa membeli sebuah kendaraan dan tengah membangun kafe kopi luwak di rumahnya di Way Mengaku.

Usaha kopi luwak yang ditekuninya bersama belasan warga Way Mengaku lainnya merupakan suatu bentuk kemandirian ekonomi masyarakat. Mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran, semuanya dilakukan mandiri, tak ada bantuan dari pemerintah ataupun pengusaha swasta.

”Dulu pernah ada pengusaha kaya dari Korea mau ikut usaha, memberikan bantuan modal. Saya sempat ditawari menjadi manajer, tetapi kami sepakat menolak. Kami khawatir nanti justru ’ditendang’. Meskipun kadang sulit, setidaknya ini usaha sendiri. Daripada kita ’dijajah’ asing lagi,” ujar Gunawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com