Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pembelanja Iklan Terbesar 2010

Kompas.com - 02/02/2011, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor telekomunikasi merupakan sektor yang sangat royal beriklan tahun lalu. Menurut data The Nielsen Company Indonesia, perusahaan telekomunikasi membelanjakan dana sebesar Rp 5,5 triliun untuk beriklan di 2010. Dus, belanja sektor tersebut mengungguli sektor lain, termasuk iklan politik, rokok dan otomotif.

Berdasar data The Nielsen, belanja iklan sektor telekomunikasi yang sebesar Rp 5,5 triliun tersebut tumbuh 43 persen dibanding 2009. Alokasi belanja iklan perusahaan telekomunikasi terbesar tahun lalu adalah di televisi, yakni Rp 3,6 triliun, tumbuh 54 persen dibanding 2009. Adapun belanja iklan telekomunikasi di koran hanya Rp 1,7 triliun, turun 29 persen di banding 2009. Sedangkan belanja iklan telekomunikasi di majalah hanya Rp 149 miliar, turun 2 persen dibanding 2009.

Irawati Pratignyo, Direktur Pengelola Pengukuran Audiens Nielsen, mengatakan, tingginya belanja iklan sektor telekomunikasi didorong kegiatan promosi dan produk telekomunikasi. "Bila melihat 10 merek produk dengan belanja iklan terbesar, memang tujuh merek di antaranya ialah operator telekomunikasi," jelas Irawati, Selasa (1/2/2011).

Di antara perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk mengeluarkan belanja iklan terbesar. Tahun lalu, operator seluler asal Malaysia ini merogoh kocek Rp 593 miliar untuk beriklan, naik 66 persen daripada 2009. Di tempat kedua, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) yang belanja iklannya Rp 538 miliar, naik 79 persen. Sementara Telkomsel Simpati menghabiskan belanja iklan Rp 438 miliar, tumbuh 198 persen. Adapun belanja iklan Telkomsel Kartu AS Rp 398 miliar, tumbuh 125 persen dibanding 2009.

XL menyalip Indosat

Berbeda dengan XL yang getol beriklan, PT Indosat Tbk tahun lalu hanya mengeluarkan belanja iklan Rp 320 miliar, atau hanya naik 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

Akibat getol beriklan, XL mengklaim telah menggeser posisi Indosat menjadi pemain telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Febriati Nadira, Kepala Komunikasi XL, mengatakan, posisi kedua ini dilihat dari seluruh kinerja. Tahun lalu XL berhasil mengumpulkan pendapatan Rp 17,6 triliun, tumbuh 27 persen dibanding 2009. Adapun laba bersihnya Rp 2,9 triliun, naik 69 persen dibanding 2009. Jumlah pelanggan XL tahun lalu mencapai 40,4 juta, tumbuh 28 persen. "Pencapaian ini tak terlepas dari komunikasi pemasaran iklan sebesar 2 persen dari pendapatan 2009," ujarnya.

Demi mempertahankan posisinya, tahun ini XL juga akan mengalokasikan 2 persen dari pendapatannya untuk beriklan. Pendapatan XL tahun ini diharapkan naik 8 persen-9 persen dari 2009.

Namun, Teguh Prasetya, Kepala Grup Pemasaran Merek Indosat, menandaskan, klaim XL tak sepenuhnya benar. Hingga November 2010, pengguna Indosat sudah mencapai 40 juta pelanggan. "Hingga akhir tahun sepertinya kami ada tambahan dua juta pelanggan lagi," kata Teguh. Lagipula, di kuartal I-2010 Indosat membersihkan pengguna tidak aktif yang sebanyak dua juta pelanggan.

Bagaimana dari sisi kinerja keuangan? Sayangnya Teguh ennggan bicara. Yang jelas, dia mengakui tahun lalu Indosat sibuk membayar utang dan belanja iklan Indosat memang lebih sedikit ketimbang operator lain. "Survei menunjukkan, konsumen lebih banyak di depan internet ketimbang TV, itu sebabnya kami banyak beriklan di portal," kata Teguh. Sementara tarif iklan di portal tak setinggi televisi. Makanya, imbuh teguh, belanja iklan Indosat tak setinggi operator lain. (Gloria Haraito/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com