Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mono dari Office Boy Jadi Pengusaha (1)

Kompas.com - 09/03/2011, 11:57 WIB

KOMPAS.com — Tak gampang bagi Agus Pramono meraih sukses sebagai pemilik Ayam Bakar Mas Mono. Ia sempat berjualan kacang dari satu warung ke warung lain selama setahun. Lelaki asal Madiun ini juga pernah mencecap pekerjaan office boy dan penjual gorengan. Sampai akhirnya ia nekat berjualan ayam bakar tanpa bekal ilmu kuliner.

Lulus dari SMA di Kota Madiun, Jawa Timur, pada 1994, Agus Pramono merantau ke Jakarta. Setibanya di Jakarta, Mono, panggilan akrab Agus Pramono, tinggal dengan kakak pertamanya di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Saat itu, makan dan kebutuhan hidup lain ditanggung si kakak yang bekerja sebagai office boy.

Karena tak ingin membebani sang kakak, anak kelima dari enam bersaudara ini lantas mencari pekerjaan. "Saya jadi sales makanan ringan seperti kacang. Saya jual dari satu warung ke warung lain," katanya. Pulang berdagang, Mono mengasuh anak kakaknya.

Setahun berjualan makanan, Mono mendapat tawaran kerja sebagai office boy (OB) di sebuah perusahaan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tak punya pilihan lain, ia pun menerima tawaran itu. "Dalam hati saya malu sekali. Saya disekolahkan paling tinggi dibandingkan dengan saudara-saudara saya yang lain, tapi kok ya jadi OB dengan gaji pas-pasan," tuturnya.

Selama menjadi OB, Mono tak pulang kampung. Sebab, ia tak punya cukup uang untuk membeli tiket kereta. Bila banyak orang merayakan Lebaran di tengah keramaian, Mono malah sibuk mencari uang sebagai penjaga rumah orang yang sedang pergi berlibur.

Pernah ia tidak menjenguk ayahnya yang sakit lantaran tak punya tabungan. "Dari bapak saya sakit sampai meninggal di tahun 1998, saya tidak bisa ke Madiun. Itu tamparan keras buat saya," katanya mengenang.

Tahun 2001 menjadi awal pijakan Mono merambah dunia usaha. Ia tinggalkan pekerjaannya sebagai OB dan beralih menjadi penjual gorengan. Dia berani berdagang walau tak punya keahlian apa pun tentang kuliner. "Saya cuma punya modal nekat," ujarnya.

Di kamar sewaan berukuran 2,5 meter x 3 meter di Menteng Dalam, tempat tinggal Mono dan istrinya, bahan gorengan disiapkan. Bila bahan sudah siap, ia mendorong gerobak gorengan tiap pagi.

Mono berjualan keliling sekolah-sekolah dan kompleks perumahan. Jika azan maghrib telah berkumandang, ia dorong gerobak pulang dengan membawa Rp 15.000 di kantong. Terkadang, bila ramai pembeli, ia bisa bawa pulang Rp 20.000.

Sering, Mono menyembunyikan sisa gorengan yang tak laku dijual saat pulang ke kamar sewaan. "Sisa gorengan saya umpetin di bawah gerobak supaya tetangga tak melihat gorengan saya tak laku," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com