Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang bagi Pasar Modal

Kompas.com - 25/03/2011, 03:27 WIB

Laporan triwulan I Perekonomian Indonesia Tahun 2010 Bank Dunia menyatakan adanya peningkatan jumlah warga kelas menengah. Dari tahun 2003-2010, jumlah kelas menengah bertambah 50 juta menjadi 131 juta jiwa. Walau sebagian besar penambahan terjadi di level bawah dari kelas menengah (pengeluaran harian 2-6 dollar AS dari rentang pengeluaran 2-20 dollar AS sebagai patokan kelas menengah), kondisi ini sangat berarti bagi perekonomian.

Peningkatan jumlah kelas menengah ini diyakini memberikan tambahan dukungan bagi permintaan dalam negeri dan pertumbuhan di masa depan. Konsumsi dalam negeri yang tinggi menjadi faktor utama ketahanan negeri ini saat krisis keuangan tahun 2008. Konsumsi yang naik sekitar 4,6 persen tahun 2010 dan 4,9 persen tahun 2009 berada di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif.

Bagi pasar modal, kondisi konsumsi ini jelas positif. Sebab, kelas menengah bakal menjadi pendorong pertumbuhan. Pasar keuangan bakal lebih ramai mengingat jumlah tabungan kelas menengah bakal lebih besar. Stimulasi bagi sektor keuangan untuk menyalurkan tabungan bagi kegiatan produktif.

Ketika status penduduk naik ke penghasilan menengah, jumlah konsumsi mereka juga naik. Pola pengeluarannya akan berubah. Contohnya, penjualan mobil tahun 2010 menembus 764.710 unit. Penjualan sepeda motor l menembus 7 juta unit.

Hanya saja, jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia masih minim. Hanya 331.000 investor. Di India sudah 20 juta. Malaysia mencapai 5 juta. Naiknya jumlah masyarakat kelas menengah menambah keyakinan PT Bursa Efek Indonesia yang menargetkan investor domestik tahun 2012 sedikitnya 2,3 juta orang.

Jumlah investor ini diharapkan menjadi pendorong kinerja bursa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini terus membaik. Pada akhir 2010, IHSG ada di level 3.699 poin. Naik 45,69 persen dibanding penutupan tahun 2009, yakni 2.534 poin. Nilai kapitalisasi pasar tahun 2010 sudah Rp 3.243,77 triliun. Naik 60,63 persen dari nilai tahun 2009.

Naiknya IHSG juga bukti naiknya kepercayaan pasar pada emiten. Bagi emiten, nilai perusahaan juga naik. Nilai transaksi pasar pada tahun lalu disumbang transaksi harian rata-rata Rp 5,12 triliun. Naik dari Rp 4,05 triliun tahun 2009.

Kondisi yang kondusif juga mengundang 31 emiten menambah modal melalui rights issue dengan nilai emisi Rp 48,67 triliun. Dari emiten ataupun emisinya meningkat dari tahun 2009, yakni 14 emiten dengan nilai emisi Rp 10,83 triliun.

Jadi, bola sekarang ada di tangan para pemangku kepentingan di BEI untuk menambah jumlah investor domestik di pasar modal. Membuat pasar modal menjadi lebih menarik minat masyarakat investor. Maklum, masyarakat kelas menengah sudah bertambah. Keuangannya meningkat.

BEI sebenarnya sudah punya program menarik investor domestik. Memperkenalkan soal bursa saham di kalangan masyarakat, misalnya, pendirian Pojok BEI berkonsep 3 in 1 (kerja sama BEI, universitas, dan perusahaan sekuritas) yang sudah ada di 13 universitas. Ada peluang. (Benny D Koestanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com