Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Perang Kartu Kredit, Nasabah Terteror

Kompas.com - 05/04/2011, 08:04 WIB

Akhirnya ia pun menyelesaikan ”kewajiban” yang sebenarnya bukan kewajibannya itu. Saat hendak meninggalkan ruangan, ia meminta petugas bank agar memberikan bukti pembayaran ”kewajibannya”. Ia juga menegaskan kembali agar kartu kreditnya benar-benar ditutup.

Selesaikah masalahnya? Sama sekali tidak! Pada Maret 2010 ia kembali menerima tagihan Rp 783.000 karena ada pembelanjaan bulan Februari. Ia mengabaikan tagihan itu karena ia merasa semua urusan sudah selesai dan ia sendiri tak pernah berbelanja menggunakan kartu kredit pada Februari.

Tak hanya itu, pada Maret 2011 ia kembali menerima tagihan Rp 758.000. Ia mengaku sudah lelah mengurus masalah ini. Ia sudah kehabisan akal.

Bowo (36), warga Kelurahan Cempaka Hijau, Kecamatan Ciputat, punya cerita lain soal kartu kredit. Meski sudah tujuh tahun tidak menggunakan kartu kredit, ia kerap diteror penagih utang. ”Kebetulan tetangga sebelah rumah yang nunggak kredit, eh, saya yang dikejar-kejar,” katanya.

Penagih utang awalnya sekadar menanyakan apakah tetangga sebelah ada di rumah, lalu minta untuk membujuk si tetangga agar mau membayar. Ketika ia minta masalah itu diselesaikan sendiri dengan pihak pengutang, penagih marah-marah.

”Dia bahkan memaki-maki, bilang saya tidak kooperatif dan sebagainya. Kata-kata kasar pun dia ucapkan. Ketika saya bilang mau saya laporkan ke polisi, si penagih bilang, ’Laporkan saja, enggak takut,’” ungkapnya. Kejadian itu terus berulang. Karena kekesalannya memuncak, Bowo memutus sambungan telepon hingga sebulan.

Inok (38) kini tak lagi waswas mendengar dering telepon atau ketukan di pintu rumahnya. Beberapa tahun lalu dering telepon dan ketukan di rumah bisa membuat Inok pucat pasi.

Saat itu Inok dan suaminya memiliki beberapa kartu kredit dari sejumlah penerbit kartu. Semula tagihan mudah mereka bayar. Lama-kelamaan tagihan menumpuk dan tak terbayar. Mulailah proses penagihan melalui telepon. Bahkan penagih utang juga datang ke rumah Inok di kawasan Bekasi timur.

”Saat itu ada penagih utang yang baik, tapi ada juga yang seenaknya, pakai kalimat-kalimat kasar,” ujar Inok.

Meskipun banyak kasus buruk terkait dengan urusan penagihan pembayaran kartu, tidak adakah contoh yang baik?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com