Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Vietnam Naikkan Suku Bunga

Kompas.com - 29/04/2011, 20:49 WIB
HANOI, KOMPAS.com - Vietnam pada Jumat (29/4/2011) mengumumkan kenaikan baru suku bunga utama untuk menjinakkan inflasi yang memburuk, tertinggi di Asia Tenggara.
   
Suku bunga pembiayaan kembali (refinancing) akan meningkat menjadi 14 persen mulai Minggu, naik dari 13 persen. Sedangkan, tingkat suku bunga diskonto akan berubah dari 12 persen menjadi 13 persen, bank sentral Vietnam (SBV) mengatakan di situsnya.
   
Tidak ada alasan diberikan. Akan tetapi, Wisnu Varathan, ekonom Asia di Capital Economics di Singapura, mengatakan kepada AFP, bank harus bertindak setelah estimasi resmi menyebutkan angka inflasi April di 17,51 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. "Saya pikir itu sungguh-sungguh sebuah pukulan. SBV telah bereaksi untuk menunjukkan bahwa pihaknya masih di atas situasi," katanya.
   
Sejak serangkaian kenaikan suku bunga dimulai pada pertengahan Februari, tingkat suku bunga refinancing telah naik dari sembilan persen dan tingkat suku bunga diskonto meningkat dari tujuh persen. Tingginya tingkat suku bunga refinancing meningkatkan biaya bagi bank-bank komersial yang meminjam dari SBV untuk menambah modal mereka. Tingkat suku bunga diskonto diberlakukan untuk pinjaman yang lebih mendesak.
   
Sepanjang rangkaian kenaikan suku bunga, tingkat suku bunga dasar tetap tidak berubah pada sembilan persen.
   
Pemerintah, yang telah mengatakan memerangi inflasi adalah prioritas nomor satu, mengatakan harga naik 3,32 persen pada April dari Maret, peningkatan bulanan tertinggi dalam tiga tahun.
   
Seiring dengan pengetatan kebijakan moneter, pemerintah telah menetapkan serangkaian target untuk membantu menstabilkan perekonomian, yang menghadapi tantangan beragam termasuk mata uang yang kesulitan (terus jatuh) dan defisit perdagangan. "Saya pikir upaya mereka sudah sangat terpadu," kata Varathan.
Tapi dia tidak berpikir inflasi telah memuncak dan mengatakan kenaikan tingkat suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan.
   
Sebuah laporan pemerintah yang diterbitkan Jumat menyalahkan inflasi pada harga global yang tinggi untuk komoditas minyak dan lainnya, serta pada nilai tukar antara dong dan dollar Amerika Serikat.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com