Penegasan tersebut disampaikan Wakil Presiden Boediono saat menerima Michael Hasenstab, Senior Vice President of Franklin Templeton Investments, Rabu (4/5) di Kantor Wapres. Franklin Templeton Investments merupakan perusahaan pengelola dana investasi besar dari Amerika Serikat yang menjadi salah satu investor pemegang obligasi Pemerintah Indonesia terbesar.
”Kebijakan makroekonomi Indonesia tetap pruden, sangat berhati-hati, tidak defisit berlebihan, dan benar-benar mengelola anggaran dengan sangat hati-hati
Data menyebutkan, nominal produk domestik bruto (PDB) dalam APBN-P 2010 ditetapkan Rp 6.253,7 triliun. Defisit APBN-P 2010 ditetapkan 2,1 persen atau Rp 133,75 triliun. Namun, besar defisit akan ditekan menjadi 1,5 persen atau sebesar Rp 93,085 triliun.
Kedatangan Michael Hasenstab ini, menurut Yopie, bertujuan mendapatkan informasi perkembangan terkini keadaan ekonomi di Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Wapres memberikan gambaran, ekonomi Indonesia saat ini terus bertumbuh dengan baik.
Laju pertumbuhan ekonomi itu seharusnya lebih cepat apabila hambatan infrastruktur dan kendala lain, seperti regulasi, bisa diatasi. Pemerintah Indonesia
Pihak Franklin Templeton Investments, menurut Yopie, sempat menyinggung persoalan tanah untuk proyek infrastruktur publik yang masih menjadi kendala di Indonesia.
Menjawab pertanyaan itu,