Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Anggaran Dijaga

Kompas.com - 05/05/2011, 03:26 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah berkomitmen mempertahankan kebijakan makroekonomi yang mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk dalam pengelolaan anggaran yang tidak defisit berlebihan. Pada saat yang sama, pemerintah berupaya senantiasa mengantisipasi keadaan ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Presiden Boediono saat menerima Michael Hasenstab, Senior Vice President of Franklin Templeton Investments, Rabu (4/5) di Kantor Wapres. Franklin Templeton Investments merupakan perusahaan pengelola dana investasi besar dari Amerika Serikat yang menjadi salah satu investor pemegang obligasi Pemerintah Indonesia terbesar.

”Kebijakan makroekonomi Indonesia tetap pruden, sangat berhati-hati, tidak defisit berlebihan, dan benar-benar mengelola anggaran dengan sangat hati-hati serta mengantisipasi keadaan ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian,” kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat menyampaikan pernyataan Wapres.

Data menyebutkan, nominal produk domestik bruto (PDB) dalam APBN-P 2010 ditetapkan Rp 6.253,7 triliun. Defisit APBN-P 2010 ditetapkan 2,1 persen atau Rp 133,75 triliun. Namun, besar defisit akan ditekan menjadi 1,5 persen atau sebesar Rp 93,085 triliun.

Kedatangan Michael Hasenstab ini, menurut Yopie, bertujuan mendapatkan informasi perkembangan terkini keadaan ekonomi di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Wapres memberikan gambaran, ekonomi Indonesia saat ini terus bertumbuh dengan baik.

Laju pertumbuhan ekonomi itu seharusnya lebih cepat apabila hambatan infrastruktur dan kendala lain, seperti regulasi, bisa diatasi. Pemerintah Indonesia saat ini fokus pada pembenahan infrastruktur itu melalui proyek-proyek percepatan dan perluasan pembangunan.

Infrastruktur

Pihak Franklin Templeton Investments, menurut Yopie, sempat menyinggung persoalan tanah untuk proyek infrastruktur publik yang masih menjadi kendala di Indonesia.

Menjawab pertanyaan itu, Boediono menyampaikan, sejauh ini semua pihak di Indonesia, termasuk DPR, menyadari pentingnya regulasi baru untuk mengatasi persoalan pertanahan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com