Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Septi, dari Baju Muslim ke Metode Jarimatika

Kompas.com - 11/05/2011, 13:59 WIB

Sambil berdagang, Peni mengembangkan metode belajarnya tersebut. "Selama tiga tahun terjadi trial error, tapi kami tak patah semangat," ungkapnya. Setelah jarimatika ini berhasil dikembangkan pada tahun 2000, banyak orang tua, khususnya para ibu tertarik untuk mempelajari.

Untuk memperkenalkan metode jarimatika, Peni harus berpindah dari satu bus ke bus yang lain. "Saat promosi, kami menggunakan atribut lengkap jarimatika," papar Peni.

Di rumah, Peni menerapkan metode belajar home schooling untuk anak-anaknya. Menurutnya, di rumah adalah metode yang tepat untuk membangun karakter si anak. Ia berpendapat, hingga anak berumur 12 tahun merupakan saat yang tepat untuk membangun karakternya. Selanjutnya, dari usia 13 tahun sampai 15 tahun, anak boleh merasakan dunia luar. Mulai umur 15 tahun itu pula, anak sudah bisa hidup mandiri.

Peni berprinsip anak harus ditangani ahlinya. Karena itu, ia rajin mengikuti kuliah-kuliah umum dan terus belajar tentang pendidikan anak. Ia mengaku, menggunakan kartu nama yang unik sebagai jalan masuk untuk mengikuti kuliah umum ataupun seminar-seminar dan berdiskusi dengan para dosen. Di kartu namanya, Peni menulis status dirinya sebagai ibu rumahtangga profesional.

Awalnya, banyak yang meragukan metode belajar yang diterapkan Peni. Khususnya dalam soal sosialisasi. Namun, menurut dia, belajar di sekolah dasar (SD) selama enam tahun, mulai dari kelas satu sampai kelas enam dengan teman yang sama, bukan sebuah sosialisasi yang sebenarnya.

Keberhasilan sosialisasi, Peni melanjutkan, adalah ketika anak bisa menyesuaikan diri serta tidak minder ketika berada dalam sebuah komunitas dan lingkungan yang berbeda. Mulai dari masyarakat desa sampai pada kelas elite. Bersambung (Handoyo/Kontan)

Baca juga Septi Sukses Jadikan Rumah sebagai Kantor

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com