Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kekurangan Unit Link

Kompas.com - 30/05/2011, 14:02 WIB

Biaya Pengelolaan Investasi dibebankan oleh perusahaan asuransi jiwa yang besarnya bervariasi antara 0,5 persen - 3 persen per tahun dan sudah diperhitungkan dalam harga unit. Tingkat biaya ini tergantung dari jenis investasi yang dipilih oleh nasabah (reksa dana pendapatan tetap, campuran atau saham), besarnya dana yang dikelola, serta margin yang diinginkan oleh perusahaan asuransi jiwa.

5. Biaya Unit Link Premi Tunggal

Pada pembayaran premi tunggal atau single premium (yaitu pembayaran premi hanya satu kali dan tidak ada kewajiban pembayaran di tahun berikut namun jika ingin menambah porsi investasi diperbolehkan), polis jenis ini juga membebankan biaya seperti Biaya Akuisisi yang besarnya tetap biasanya sebesar 5 persen dari jumlah Premi Tunggal dan atau dana yang di Top Up (ditambahkan), Biaya Administrasi untuk menutup biaya awal polis kisaran sebesar Rp 240.000  hingga Rp 300.000 biasanya dikenakan di tahun pertama. Uang Pertanggungan yang dijamin adalah sebesar 150 persen dari investasi awal, jika tidak ada penarikan dana di kemudian hari oleh nasabah. Namun apabila terjadi penarikan dana dikemudian hari, Uang Pertanggungan akan berkurang.

Sejalan dengan lamanya waktu investasi, apabila pertumbuhan dana investasi telah melebihi Uang Pertanggungan maka jika terjadi risiko kematian, manfaat yang didapat oleh ahli waris sebesar nilai investasi. Sebaliknya, jika nilai investasi ternyata lebih kecil dari Uang Pertanggungan maka manfaat yang didapat ahli waris adalah sebesar Uang Pertanggungan.

Kelebihan Unit Link

Banyak perencana keuangan independen menyatakan bahwa unit link tidak baik, namun secara objektif sesungguhnya produk ini masih memiliki beberapa kelebihan selain terdapat beberapa kekurangan tentunya, kelebihan tersebut adalah:

  1. Proteksi investasi bagi keluarga yang ditinggalkan (khusus untuk unit link premi tunggal), penjelasan: bagi seseorang yang mendekati atau telah memasuki masa pensiun, sementara yang bersangkutan belum memiliki investasi pada reksa dana maka produk unit link dengan premi tunggal sangat baik, karena uang pertanggungan yang dijamin sebesar 150 persen dari nilai investasi awal, sebagai contoh: George adalah seorang pensiunan dengan usia 55 tahun, ia menempatkan dana pensiunya sebesar Rp 500 juta pada unit link premi tunggal. Sejalan dengan waktu kondisi ekonomi menurun dan nilai investasipun menjadi katakanlah Rp 300 juta, kemudian George meninggal dunia, maka keluarga yg ditinggalkan mendapat uang sebesar Rp 500 juta x 150 persen yakni sebesar Rp 750 juta.
  2. Dapat membeli reksa dana pada jumlah yang sedikit, penjelasan: banyak diantara kita yang masih belum memiliki reksa dana hal ini disebabkan karena belum memiliki uang untuk membelinya dalam jumlah yang besar, mereka hanya punya uang yang sedikit misalkan dibawah Rp 100.000 per bulan. Melalui unit link hal tersebut dapat diatasi, misalkan yang bersangkutan memilih melakukan asuransi dan investasi secara bulanan sebesar Rp 250.000 untuk proteksi dan Rp 50.000 untuk investasi, sehingga reksa dana pun dimiliki walau dengan investasi ‘hanya’ sebesar Rp 50.000 setiap bulannya.
  3. Bagi seseorang yang telah memiliki penyakit bawaan atau telah melakukan tindakan medis yang tergolong dalam katagori yang rawan berbahaya (misalkan seseorang telah dilakukan pemasangan ‘ring’ pada jantungnya). Untuk kategori ini yang bersangkutan dapat memilih unit link dengan premi tunggal, maka keluarga mendapat kepastian uang pertanggungan sebesar 150 persen dari premi awal.

Jika dibandingkan antara kelebihan dan kekurangan unit link dilihat dari sisi nasabah, maka dapat disimpulkan bahwa unit link dengan premi tunggal memiliki kelebihan lebih banyak jika dibanding dengan unit link dengan premi regular (berkala). Namun bagi anda para penjual unit link besarnya pendapatan yang akan anda terima dari penjualan unit link berkala tentu lebih besar jika dibanding dengan penjualan dengan unit link premi tunggal. Nah keputusan ada ditangan anda apakah anda butuh membeli unit link?, unit link dengan premi tunggal?, atau berkala?, selamat memilih. (Taufik Gumulya, CFP®/ Financial Planner, CEO TGRM Financial Planning Services)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com