Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Kesulitan Penuhi Pasar Dunia

Kompas.com - 05/07/2011, 21:49 WIB

GARUT, KOMPAS.com — Pengusaha minyak atsiri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih kesulitan memenuhi permintaan pasar dunia. Saat ini, mereka baru bisa memproduksi 50-60 ton per tahun dari kebutuhan dunia terhadap minyak atsiri sebanyak 250 ton per tahun.

"Saat ini, permintaan pasar sebanyak 150 ton minyak atsiri sudah dipasok dari Haiti. Dengan total produksi 50-60 ton dari Garut, masih ada 90-100 ton permintaan pasar dunia yang belum terpenuhi," kata Ketua Asosiasi Pengelola Minyak Atsiri Jawa Barat Ede Kadarusman saat menerima kunjungan 40 perwakilan 33 perusahaan industri perisa dan pewangi asing di sentra pengolahan dan penyulingan akar wangi di Desa Sukajaya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Selasa (5/7/2011).

Kabupaten Garut adalah penghasil minyak atsiri terbesar di Indonesia. Indonesia sendiri adalah negara terbesar kedua pengekspor minyak atsiri di dunia setelah Haiti. Minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan tanaman akar wangi ini digunakan sebagai bahan pembuat utama perisa dan pewangi.

Ede mengatakan, penyebab utama Kabupaten Garut belum bisa memenuhi permintaan pasar akibat keterbatasan lahan dan pengetahuan petani tentang pola tanam akar wangi yang tepat. Ede mengatakan, saat ini Garut memiliki lahan akar wangi sebesar 2.400 hektar.

Lahan tersebar di lima kecamatan, yaitu Samarang, Bayongbong, Leles, Pasirwangi, dan Cilawu. Dari lahan seluas itu, bisa dihasilkan minyak atsiri 50-60 ton per tahun dengan harga jual Rp 1,1 juta-Rp 1,2 juta per kilogram.  

"Sebagai upaya guna memenuhi permintaan pasar, kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengembangkan lahan akar wangi hingga 5.000 hektar tahun depan. Kami harapkan, kekosongan produksi minyak atsiri dunia bisa kami penuhi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com