Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik Dipicu Melemahnya Dollar

Kompas.com - 27/07/2011, 06:11 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik pada Selasa (26/7/2011) waktu setempat, dipicu melemahnya dollar AS karena kebuntuan pagu utang di Washington mendorong investor melarikan diri dari greenback (sebutan untuk dollar AS) ke mata uang lainnya.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman September, naik 39 sen menjadi 99,59 dollar AS per barrel, setelah sehari volatil di mana harga minyak melompat setinggi 100,62 dollar AS sebelum turun kembali kembali.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk September bertambah 34 sen menjadi menetap di 118,28 dollar AS pada IntercontinentalExchange. "Dukungan untuk minyak mentah hanya melemahnya dollar," kata Matt Smith, analis minyak Summit Energy..

"Tapi itu bukan pelarian biasa dari dollar ke aset berisiko, itu adalah pelarian keluar dollar karena kurangnya kepercayaan."

Melemahnya dollar cenderung meningkatkan permintaan global untuk minyak, karena harga minyak mentah dalam mata uang dollar, sehingga penurunan nilai greenback AS meningkatkan daya beli konsumen energi non-AS.

Dollar telah terguncang oleh kebuntuan politik di Washington atas masalah pagu utang. Pada Selasa 19.00 GMT (Rabu 02.00 WIB) dollar telah turun hampir satu persen dalam satu hari terhadap euro, yang dibeli 1,4516 dollar.

Gedung Putih dan Departemen Keuangan AS mengatakan Kongres harus meningkatkan pagu utang pemerintah 14,29 triliun dollar AS pada 2 Agustus untuk mencegah default (gagal bayar), yang akan berakibat sangat buruk pada ekonomi global.

Tapi Demokrat dan Republik menemui jalan buntu, dengan perselisihan pahit tentang meningkatkan pajak dan pemotongan belanja, meskipun batas waktu kina mendekat. Presiden AS Barack Obama memperingatkan dalam pidato nasionalnya melalui televisi pada Senin bahwa default akan berisiko "krisis ekonomi yang mendalam".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com