JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menguat selama empat bulan berturut-turut, kepercayaan konsumen menurun sedikit pada bulan Juli 2011, dengan indeks kepercayaan konsumen turun sebesar 2,4 persen menjadi 89,6.
Naiknya harga bahan pangan, ditambah dengan menurunnya penilaian konsumen terhadap keadaan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja saat ini, telah membuat kepercayaan konsumen melemah pada bulan Juli. Demikian publikasi bulanan yang dirilis Danareksa Research Institute (DRI) di Jakarta, Senin (1/8/2011).
Sebanyak 60,9 persen konsumen yang disurvei pada bulan Juli masih merasa khawatir terhadap kenaikan harga pangan.
"Namun, kami perkirakan, kenaikan harga bahan pangan ini hanya bersifat sementara karena harga bahan pangan biasanya cenderung meningkat menjelang dan selama bulan puasa yang pada tahun ini jatuh pada bulan Agustus," kata peneliti DRI, Purbaya Yudhi Sadewa.
Survei pada bulan Juli juga menunjukkan bahwa konsumen secara keseluruhan merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan sedikit meningkat dalam enam bulan mendatang. Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi naik sebesar 3,5 persen menjadi 193,3 pada bulan Juli.
Angka ini merupakan yang tertinggi sejak bulan september 2008. Faktor lain yang dapat mendorong kenaikan tekanan inflasi dalam waktu dekat adalah biaya pendidikan yang biasanya meningkat pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli - September.
Walaupun optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang berkurang, rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama tetap kuat pada bulan Juli.
Berdasarkan hasil survei terakhir, sekitar 32,3 persen konsumen yang disurvei berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dalam 6 bulan mendatang, atau naik dari 29,7 persen pada bulan Juni.
Angka ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Maret 2000. Sementara itu, kepercayaan konsumen terhadap kemampuan pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugasnya melemah pada bulan Juli.
Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) turun sebesar 2,82 persen menjadi 89,2 dari 91,8 pada bulan Juni. Pada survei terakhir, tiga komponen yang membentuk IKKP menurun, sedangkan dua komponen lainnya meningkat.
Komponen yang mengalami penurunan terbesar adalah komponen yang menunjukkan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga (indeksnya turun sebesar 12,18 persen menjadi 70,9 pada bulan Juli).
DRI berdiri sejak tahun 1999 sebagai lembaga riset nirlaba yang dipimpin oleh DR Purbaya Yudhi Sadewa. Dalam melakukan penelitian mengenai pergerakan ekonomi, salah satu tool (alat) yang digunakan oleh DRI adalah indikator-indikator peringatan dini, termasuk survei mengenai kepercayaan konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.