Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Syariah Berbasis Komoditas

Kompas.com - 05/08/2011, 04:14 WIB

Jakarta, Kompas - Pilihan investasi di Indonesia kini semakin bervariasi, seiring ditawarkannya investasi syariah berbasis komoditas. Investasi ini menarik karena saham-saham sektor komoditas diproyeksi terus meningkat seiring menanjaknya harga minyak bumi. Investasi syariah berbasis komoditas ini yang pertama di Indonesia.

Peluang investasi terbaru itu diluncurkan PT Axa Mandiri Financial Services secara resmi di Jakarta, Kamis (4/8). Investasi yang dinamakan ”Advanced Commodity Syariah Rupiah” ini akan dialokasikan pada saham-saham syariah di sektor komoditas. Peluncurannya disaksikan Dewan Penasihat Syariah.

Presiden Direktur Axa Mandiri Albertus Wiroyo mengatakan, ”Pilihan investasi baru ini merupakan bukti komitmen Axa Mandiri untuk selalu menghadirkan inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Ini pilihan bagi nasabah asuransi syariah Axa Mandiri.”

Peluang investasi ini diluncurkan mengingat laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) 2011 menunjukkan bahwa penetrasi asuransi jiwa syariah sebesar 2,7 persen dari total bisnis asuransi jiwa tahun 2010. Kinerja asuransi syariah terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data AAJI, premi asuransi syariah tahun 2010 mencapai Rp 3,227 triliun atau naik 35,82 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 2,376 triliun. Perkembangan asetnya pun tahun 2010 mencapai Rp 4,463 triliun atau naik 47,63 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 3,023 triliun. Sementara, investasi tahun 2010 mencapai 3,342 triliun atau naik 59,98 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 2,089 triliun.

Albertus mengatakan, ”Bulan Ramadhan merupakan momentum tepat untuk meluncurkan dana investasi syariah yang dapat dimanfaatkan oleh mayoritas nasabah di Indonesia.”

Chief Financial Officer Axa Mandiri Iwan Pasila mengatakan, investasi ini mengalokasikan dana investasi nasabah pada saham-saham syariah berbasis komoditas, khususnya pertambangan dan agrikultur. Dana investasi nasabah akan dialokasikan di saham yang terdapat di Jakarta Mining Index, Jakarta Agricultur Index, serta saham yang terkait dengan komoditas.

Menurut Iwan, saham-saham tersebut juga termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan Bapepam-LK serta memiliki likuiditas yang baik, yaitu transaksi mencapai Rp 10 miliar dalam tiga tahun.

”Axa Mandiri mengelola dana nasabah dengan prinsip kehati-hatian sehingga ada beberapa kriteria yang kami tetapkan dalam pilihan investasi ini, termasuk juga memilih saham berdasarkan kriteria fundamental,” ujar Iwan. (OSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com