Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pekerja AS Malas?

Kompas.com - 05/08/2011, 23:00 WIB

Alan Greenspan (menjabat periode 1987-2006) balik menuduh aspek lain di balik kemelut ekonomi AS. Situs Business Insider mengeluarkan tulisan berjudul "Alan Greenspan Blames The Bad U.S. Economy On The Lazy Young Work Force And The U.S. Copying China ".

Greenspan bahkan mengatakan, para pekerja AS sekarang, yang telah menggantikan generasi baby boomer, bukan merupakan pekerja yang lebih baik dari yang mereka gantikan. Dia malah menyarankan agar para imigran diizinkan masuk ke AS untuk memperbaiki kinerja ekonomi AS.

Ada berbagai kombinasi sebagai penyebab kemelut ekonomi, dan salah satunya adalah tudingan soal pekerja AS yang setidaknya kurang produktif, jika misalnya dibandingkan dengan China (baca Kompas, edisi Jumat, 5 Agustus 2011).

Situs CNBC.com juga menyajikan data soal jam kerja per minggu di berbagai negara. China disebutkan memiliki jam kerja selama 44 jam selama seminggu dan memiliki libur 21 hari dalam setahun. Data ini menggunakan data dari Beijing Municipal Taxation Bureau (Income Tax), China Center for Labor and Environment (Retirement Age, Standard Work Week).

Di sisi lain AS memiliki pekerja yang dalam sepekan bekerja hanya 33,8 jam dan memiliki libur lebih lama, yakni 25 hari. Data ini diambil dari Bureau of Labor Statistics (Working Hours), AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com