Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Terbuka Berunding dengan Asosiasi Pilot

Kompas.com - 06/09/2011, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Garuda menyatakan, tetap terbuka untuk melanjutkan pembahasan dengan Asosiasi Pilot Garuda menyangkut pengembangan sistem kompensasi dan remunerasi penerbangan dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Tidak benar pembahasan antara manajemen Garuda dan APG mengalami kebuntuan, deadlock . Yang sebenarnya terjadi, justru presiden APG, Capt Stephanus meninggalkan pertemuan antara manajemen dan pengurus APG yang dilaksanakan di Garuda Operation Center (GOC) Cengkareng, pada hari Jumat (26/8/201).

Demikian dikatakan VP Corporate Communication PT Garuda Indonesia, Pudjobroto, Selasa (6/9/2011) dalam rilis yang diterima Kompas.

Seperti diketahui, sebagai kelanjutan pertemuan dengan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar pada tanggal 13 Agustus 2011, telah digelar pertemuan intensif antara manajemen Garuda dan pengurus APG.

Dimana disepakati, untuk melakukan pertemuan antara pengurus APG dan manajemen untuk membicarakan hal hal yang menjadi tuntutan pengurus APG, dan juga memenuhi permintaan pengurus APG agar yang mogok tanggal 28 Juli 2011 tidak dikenakan sanksi.

Pada pertemuan tanggal 19 Agustus, akhirnya disepakati empat hal yang menjadi bahan pembahasan selanjutnya, yaitu : 1. Tidak ada kesenjangan penghasilan antara pilot asing dan pilot pegawai Garuda. 2. Penghargaan "masa kerja" ditambahkan kembali untuk masa kerja di atas 25 tahun, dan dilakukan secara proporsional. 3. Peninjauan kembali "production allowance" dan "service allowance", dan 4. Perbaikan komunikasi.

Lantas, dalam pembahasan tanggal 25 Agustus 2011 manajemen menyampaikan beberapa alternatif untuk "membangun sistem kompensasi dan remunerasi penerbang dengan menciptakan lingkungan kerja yang "kondusif", melalui : mendorong "talent" yang baik tetap di Garuda, memberikan penghargaan kepada "kinerja" - pay for performance, penghargaan "senioritas", melalui masa kerja (year of service), retention bonus, pilihan pengelolaan "benefits" (uang kesehatan, uang pra pensiun, uang pensiun dll) dikelola karyawan sendiri atau perusahaan; dan beberapa alternatif lainnya.

Namun, pada pertemuan lanjutan tanggal 26 Agustus, presiden APG, Capt Stephanus bahwa pembangunan k ompensasi dan remunerasi tersebut akan memerlukan waktu yang panjang.

Yang bersangkutan memaksakan diberl akukannya sistem penggajian penerbang dari 17 layers/tingkatan (yang berlaku saat ini)menjadi 10 layers ; dan kemudian secara sepihak Capt. Stephanus meninggalkan ruangan pertemuan dengan meninggalkan manajemen dan pengurus APG lainnya.

Kenaikan Gaji

Pada tahun 2008, sesungguhnya Garuda telah menaikkan penghasilan penerbang close to market" (mendekati harga pasar), dan pada bulan Juni 2011 yang lalu Garuda juga menaikkan penghasilan pilot (fixed income dan production allowance), sehingga perusahaan menambah anggaran sebesar Rp 112 miliar per tahun.

Apabila sistem dari 17 menjadi 10 layers tersebut diterapkan, maka sistem ini tidak memberikan perbaikan sistem pengembangan profesi dan kompensasi secara sistematik, dan perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya lagi sebesar Rp 68,9 mil iar per tahun; sehingga total tambahan pengeluaran perusahaan untuk kenaikan penghasilan penerbang secara keseluruhan menjadi Rp. 180,9 milyar per tahun.

Hal tersebut selain tidak mungkin ditanggung oleh Garuda yang saat ini masih terus dala m proses perbaikan; juga akan mengganggu sistem pengembangan SDM Garuda secara keseluruhan. Sistem tersebut juga tidak sesuai dengan konsep remunerasi perusahaan, "MMC" - yaitu "meritocracy (berdasarkan kinerja), market price (sesuai pasar) , dan company's capability (disesuaikan dengan kemampuan perusahaan).

Terkait dengan pembicaraan dengan manajemen Garuda, yang belum juga terselesaikan dan menemui kesepakatan; maka beberapa pilot Garuda sebenarnya telah menyatakan kepada Kompas rencana mereka untuk mogok kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Whats New
Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Whats New
Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Whats New
 Luhut: Dana 'Family Office' Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Luhut: Dana "Family Office" Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Whats New
Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Whats New
Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Whats New
Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Whats New
Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Whats New
Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Whats New
Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Whats New
Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Spend Smart
Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com