Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Tidak Naik, Harus Ada Alasannya

Kompas.com - 12/09/2011, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Economics, Industry, and Trade (Econit), Hendri Saparini, menyesalkan sikap pemerintah yang tidak tegas dalam mengatur harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, pemerintah seharusnya memberikan alasan kenapa harga BBM tidak dinaikkan.

"Kalau sekarang ini tidak dinaikkan harga BBM-nya, mustinya harus ada reason (alasan) secara ekonomi. Artinya ini tidak dinaikkan karena, misalnya, ekonomi tidak akan sanggup menanggung, daya beli masyarakat sekian persen tidak akan sanggup menanggung. (Atau alasan) yang ketiga, APBN jadi masalah karena adanya kenaikan harga minyak dan sebagainya, sebagainya," ujar Hendri sebelum memulai rapat dengar pendapat umum dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (12/9/2011).

Akan tetapi, apa yang dikemukakannya oleh Hendri tersebut, belum dilakukan oleh pemerintah. "Pokoknya tidak dinaikkan harga BBM, (tapi) tanpa melakukan koreksi," tambah dia.

Padahal, Hendri menyebutkan, penggelembungan subsidi BBM hanya hasil dari kesalahan kebijakan-kebijakan pemerintah. Apalagi, lanjut dia, pemerintah semakin tidak memperhatikan transportasi publik. "Di banyak provinsi, transportasi publik itu sudah hilang, berarti kan akan berganti dengan trasportasi pribadi, tentu ini akan meningkatkan konsumsi BBM," sebut Hendri.

Sebagai solusi, ia menyampaikan, semestinya DPR dan pemerintah harus adu argumentasi antara pihak yang setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi dengan pihak yang menolak. "Argumennya bukan pada argumen angka semata, tapi argumen kepada background kebijakan yang mendasari kenapa tidak naik dan naik," tegas Hendri.

Seperti yang diberitakan, pemerintah belum terlihat akan membahas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan tingkat inflasi yang masih rendah, pemerintah sebenarnya punya kesempatan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi.

Terhadap hal ini, Menteri Keuangan Agus Martowardojo tidak mau berkomentar lebih jauh. Ia berpendapat, pemerintah akan terus mencermati koreksi harga komoditas dunia, khususnya minyak mentah. "Kalau ada koreksi harga menurun, tentu akan bisa membuat upaya pengendalian inflasi lebih mudah di tahun 2012," ujar Agus, di Jakarta, Jumat (9/9/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com