jakarta, kompas
Dalam buletin investor perseroan yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (13/9), Investor Relations Astra Agro Lestari Yarmanto mengungkapkan, kenaikan produksi CPO akibat produksi tandan buah segar yang naik 13,4 persen dari 2,62 juta ton menjadi 2,987 juta ton hingga Agustus. Produksi CPO perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat 1,113 juta ton.
Yarmanto juga menyatakan, area Sumatera memberi kontribusi meyakinkan. Area Sumatera memberi kontribusi 41,9 persen, disusul area Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 37,9 persen dan 20,2 persen.
”Sementara produksi kernel juga meningkat 16,4 persen menjadi 169.092 ton dari periode sebelumnya 145.268 ton,” kata Yarmanto.
Mengutip Oil World, Yarmanto menyatakan, tingkat konsumsi CPO dunia tahun ini akan mencapai 47,8 juta ton atau turun 0,8 juta ton di bawah tingkat produksinya, namun meningkat 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 46,5 juta ton. Adapun untuk produksi minyak nabati dunia tahun ini diperkirakan sebesar 125,9 juta ton, meningkat sekitar 3 persen dari 122,3 juta ton tahun lalu. Di sisi lain, tingkat konsumsi minyak nabati utama dunia tahun ini diperkirakan turun menjadi 125,6 juta ton atau 0,3 juta ton di bawah tingkat produksinya.
Riset Trimegah Securities menyatakan, harga CPO akan cenderung turun hingga akhir 2011 ketika produksi mencapai puncaknya. Namun, penting untuk dicatat bahwa rasio stok CPO di dunia masih akan terus menurun hingga ke depan.
Hal ini akan membuat harga menjadi sangat sensitif terhadap adanya sedikit gangguan pada produksi. Harga sensitif terhadap adanya sedikit gangguan pada produksi.