Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Pipa Gas akibat Penggalian Sumur

Kompas.com - 16/09/2011, 21:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebocoran pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) di Manggarai, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2011), diduga akibat penggalian sumur oleh warga. 

Pipa bertekanan rendah itu berfungsi mengalirkan gas ke para pelanggan rumah tangga dan komersial kecil dengan rata-rata volume per pelanggan 25 kubik.

Akibat kebocoran itu, PGN menghentikan sementara pasokan gas ke para pelanggan. Saat ini regulator pipa ditutup agar gas tidak mengalir, sebagai tindakan pengamanan dan perbaikan pipa.

Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Nella Andaryati, perbaikan pipa gas itu diperkirakan membutuhkan waktu kurang dari 24 jam. Begitu perbaikan pipa selesai, perseroan itu akan kembali mengalirkan gas kepada para pelanggan.

Meski pelayanan terganggu, perseroan itu belum berencana memberikan kompensasi terhadap para pelanggan.

Sebagaimana diberitakan, pipa gas yang bocor berada di dekat pekarangan rumah milik Umi Kulsum (65), di dekat pintu air Manggarai, Jakarta Pusat. Pelanggan gas khusus rumah tangga di lokasi itu tidak sampai lima keluarga.

Kebocoran pipa gas berdiameter 3 inci pada kedalaman 1,5 meter itu diketahui ketika tercium bau gas bocor di dalam rumah petak yang ditempati tiga orang di Jalan Matraman Jaya, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat sumber bau gas diperiksa, tiba-tiba gas menyembur dari pojok halaman depan rumah Umi. Gas yang cukup panas itu menyebar ke luar rumah. Api berkobar ke atas, tetapi beruntung tidak merembet ke bagian lain rumah itu.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke kepolisian. Aparat Kepolisian Sektor Metro Menteng bersama dengan petugas PGN mendatangi lokasi untuk mengatasi semburan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com