JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang rupiah terhadap dollar AS Rabu (5/10/2011) pagi masih bergerak dalam tekanan seiring dengan pelemahan mata uang Asia lainnya.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Rabu pagi turun 60 poin ke posisi Rp 8.950 dibanding sebelumnya Rp 8.890 per dollar AS.
Analis pasar uang dari Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Rabu mengatakan, lembaga pemeringkat Fitch Rating yang menurunkan ekonomi global lebih rendah dari target sebelumnya membuat dolar AS menjadi incaran investor valas. "Mata uang dollar AS menguat terhadap mata uang Asia lainnya dipicu dari Fitch Rating yang menurunkan pertumbuhan ekonomi global lebih rendah dari target," katanya.
Ia menambahkan, pergerakan rupiah yang cukup kuat fluktuasinya sepenuhnya merupakan dampak dari sentimen negatif global terutama dari Eropa. "Nilai rupiah cenderung melemah sepenuhnya akibat dampak eksternal, kondisi internal tidak ada masalah," ujarnya.
Untuk menjaga nilai tukar mata uang lokal, ia mengatakan, pihak Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar untuk menstabilkan nilai rupiah. "Meski rupiah mempunyai kecenderungan melemah, namun kondisinya masih stabil. Pergerakan mata uang rupiah pada pekan ini masih dibayangi tekanan meski masih dalam kisaran terbatas," ujarnya.
Ia menambahkan, masih besarnya minat pelaku pasar uang terhadap mata uang safe haven seperti dollar AS membayangi tren rupiah yang positif seiring dengan kondisi fundamental ekonomi dalam negeri yang terus tumbuh. Analis pasar uang dari Monex Investindo Futures, Johanes Ginting menambahkan, pergerakan mata uang lokal terhadap dolar AS masih dibayangi sentimen luar negeri terutama dari Eropa. "Rupiah akan bergerak volatile karena belum adanya sentimen positif di luar negeri meski kondisi dalam negeri dinilai stabil," ujarnya.
Ia memperkirakan, dalam pekan ini rupiah masih akan sulit bergerak menguat signifikan, namun BI akan menjaga rupiah agar tidak tertekan terlalu dalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.