JAKARTA, KOMPAS.com - Masih belum kondusifnya situasi ekonomi global terutama dari Eropa menjadi pemicu melemahnya mata uang rupiah pada Kamis (13/10/2011) pagi terhadap dollar AS meski tipis.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarBank di Jakarta Kamis pagi bergerak ke posisi Rp 8.903 atau turun tiga poin dibanding posisi sebelumnya Rp 8.900. "Krisis Eropa belum berakhir meski ada sejumlah langkah perbaikan, kondisi itu membuat rupiah konsolidasi dan kembali melemah meski tipis," kata Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pelemahan rupiah masih terbuka lebar namun masih terbatas karena pergerakanya masih dijaga ketat oleh Bank Indonesia (BI) agar tetap stabil. "Untuk sementara ini, rupiah masih bergerak dalam kisaran terbatas selama belum ada kepastian perbaikan krisis global, diperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 8.850-9.000 per dollar AS," ujarnya.
Ia menambahkan, pergerakkan rupiah di pasar spot antarBank akan bergerak mudah berubah (volatile) seiring dengan sentimen luar negeri yang negatif terkompensasi dengan sentimen positif di dalam negeri. "Sentimen eksternal memang masih kuat, namun sentimen di dalam negeri tidak bisa diabaikan, kondisi itu yang membuat rupiah volatile," katanya.
Ia memperkirakan, mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini dapat bergerak ke area positif seiring dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang berada di area positif. "Akibat arus modal yang masuk ke pasar saham dalam negeri dapat memicu nilai tukar rupiah positif, rupiah dapat menguji level 8,850 terkait bursa Indonesia yang mulai menguat," katanya. Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, kodisi pasar saham yang positif dapat membuat rupiah kembali menguat terhadap dollar AS. "Pasar AS dan Eropa ditutup naik semalam. Sentimen investor positif menyambut perkembangan positif penyelesaian utang di Yunani. Pasar Asia berpotensi menguat pada hari ini. Kami perkirakan rupiah cenderung menguat di kisaran antara Rp 8.860-Rp 8.900 per dollar AS," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.