Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan, Menteri dengan Dua Pertiga Limpa

Kompas.com - 18/10/2011, 13:08 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan bisa jadi salah satu kandidat anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang memiliki catatan kesehatan tersendiri.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ini secara blak-blakan memaparkan riwayat kesehatannya ketika menjalani pemeriksaan kesehatan calon menteri di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (18/10/2011).

"Seperti yang Anda ketahui bahwa empat tahun lalu, saya menjalani transplantasi hati. Saya sakit hepatitis, sirosis, kemudian menjadi kanker. Waktu itu hati saya penuh dengan kanker. Kemudian, organ hati saya diganti dengan hati orang lain. Saya juga sudah tidak punya empedu. Limpa saya sudah dipotong satu pertiga. Jadi, tadi saya ceritakan semuanya supaya tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Dahlan kepada para wartawan.

Secara jenaka, Dahlan mengaku, dirinya mampu menjalani pemeriksaan kesehatan secara cepat. Pasalnya, dirinya sudah mengenal berupa-rupa alat kesehatan di rumah sakit.

Dahlan, salah satu menteri yang berijazah SLTA, mengatakan, dirinya sudah sering keluar-masuk rumah sakit. "Saya relatif mengenal alat-alat rumah sakit karena dulu terlalu sering masuk rumah sakit. Jadi, saya tahu alat ini-itu fungsinya untuk apa," kata Dahlan semringah.

Terlepas dari riwayat kesehatannya yang memiliki catatan tersendiri, Dahlan mengaku optimistis dapat menjaga kebugaran tubuhnya. Mantan wartawan ini mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya masih mampu berkunjung ke Wamena.

"Di sana, saya naik-turun gunung sampai jalan kaki sejauh 36 kilometer. Itu juga tidak apa-apa," ujarnya mantap.

Dahlan, yang pernah menjalani perawatan di China, diproyeksikan menggantikan Mustafa Abubakar. Salah satu penyebab Mustafa dikeluarkan dari Kabinet Indonesia Bersatu II adalah faktor kesehatan. Mustafa mengalami penyempitan salah satu pembuluh darah ke jantung dan sempat dirawat di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com