Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Desak Perbankan Turunkan Bunga Kredit

Kompas.com - 11/11/2011, 14:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution meminta perbankan memasukkan penurunan suku bunga pinjaman mengikuti turunnya BI rate dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang akan diajukan ke BI mulai akhir November ini.

"Kita punya waktu cukup untuk bicarakan dengan pimpinan banknya jika RBB-nya dianggap tidak mengakomodasi penurunan BI rate. Pokoknya kita akan cermati RBB bank terutama yang besar-besar. Kita bisa setuju atau tidak setuju RBB yang diajukan. Kalau kita tidak setuju, tidak akan ada RBB-nya," kata Darmin di Jakarta, Jumat (11/11/2011).

BI, sebutnya, akan mencermati RBB yang diajukan perbankan dan akan melihat apakah bank sudah melakukan penurunan bunga pinjaman disesuaikan dengan BI rate yang sudah turun 75 basis poin sejak Oktober lalu.

Tindakan ini, lanjut Darmin, harus dilakukan karena sebelumnya BI hanya mengimbau bank menurunkan bunga pinjaman mengikuti penurunan BI rate tanpa melakukan desakan. "Kita tidak bisa lagi sekadar menurunkan policy rate dan berharap mereka turunkan lending ratenya, sekarang kita akan lihat RBB-nya, kita akan panggil mereka jika RBB-nya kita anggap tidak memasukkan faktor perubahan itu," katanya.

Darmin menjelaskan, perbankan nasional selama ini sering menggunakan alasan bahwa RBB itu sudah disetujui RUPS, dan sudah disetujui BI dengan tingkat NIM yang sudah ditentukan.

Dengan mencermati RBB perbankan, BI juga akan melihat apakah imbauan melakukan efisiensi sejak 10 bulan lalu sudah dilakukan perbankan atau belum. "Sejak 10 bulan lalu kita sudah minta mereka melakukan efisiensi dan ini saatnya kita tagih dan mereka harus tulis di RBB," katanya.

Namun, Darmin mengatakan permintaan penurunan bunga pinjaman ini tidak bisa serta merta dilakukan bank, karena bank harus melakukan berbagai persiapan untuk penurunan bunga ini. "Jangan berharap begitu BI rate turun maka akan turun lending rate karena mereka kan organisasi yang besar," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com