BENGKULU, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) akan terus mengintensifkan operasi penertiban, untuk menghentikan praktik penambangan emas liar oleh masyarakat. Namun untuk sementara Balai TNKS belum akan menangkap penambangnya.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan, Donal Hutasoit, Rabu (7/12/2011) di Kota Bengkulu.
Donal mengatakan, selain mengintensifkan operasi, Balai TNKS juga terus melacak kemungkinan adanya pembukaan lokasi penambangan liar baru di dalam kawasan taman nasional.
"Mungkin saja operasi kami lakukan secara berkala, misalnya sebulan sekali, sampai para penambang di dalam taman nasional menghentikan aktivitasnya," kata Donal.
Meski demikian, TNKS belum akan menangkap para penambang liar ini. Pendekatan operasi lebih dititikberatkan pada langkah persuasif dan pemberian peringatan. Seandainya sudah diperingatkan beberapa kali, tetapi aktivitas penambangan masih berjalan, baru tindakan tegas seperti penangkapan dilakukan.
Saat ini, lokasi penambangan emas liar yang sudah teridentifikasi ada di Desa Pungguk Bedaro, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong. Terdapat sekiar 20 lubang penambangan di zona rimba TNKS itu.
Sampai sekarang, pihak TNKS sudah dua kali menggelar operasi di lokasi itu. Pada operasi pertama September 2011, ditemui delapan penambang di lokasi itu.
Dua pemilik lubang tambang sudah menandatangani pernyataan akan menghentikan penambangan. Akan, tetapi ketika operasi kedua digelar bulan lalu, penambangan emas liar itu masih berlangsung.
"Kalau sudah diperingatkan dan menandatangani pernyataan menghentikan aktivitas penambangan, tetapi ternyata masih saja belum berhenti, jangan salahkan kalau kami tangkap," ujar Donal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.