NUSA DUA, KOMPAS.com — Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Kebijakan Moneter Hartadi A Sarwono menyebutkan, Indonesia boleh bergembira dengan kondisi ekonomi saat ini yang bisa tetap tumbuh tinggi sekalipun telah mengalami sedikit revisi dari target sebelumnya.
"Awalnya kita optimistis 6,7 persen (pada awal 2011 ), tapi sekarang harus ke arah 6,5 persen untuk keseluruhan tahun," ujar Hartadi, dalam seminar tahunan Bank Indonesia (BI) ke-9 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/12/2011).
Demikian juga dengan inflasi, di mana sejauh ini inflasi ada pada level 4,15 persen (year on year) pada November 2011 . "Kami berharap inflasi pada akhir tahun 2011 akan tetap rendah. Bisa berada di bawah 4 persen, atau lebih kecil dari 7 persen pada tahun lalu (2010 )," ujar dia.
Kondisi Indonesia yang demikian, kata Hartadi, termasuk yang tertinggi di regional Asia, termasuk China. "(Ekonomi) China tumbuh masih 9 persen. Tapi, itu sudah termasuk penurunan yang tinggi karena biasanya double digit," kata Hartadi. Apalagi negara dengan penduduk terbesar di dunia ini masih terbelit dengan angka inflasi yang tinggi.
Sementara Indonesia, terang dia, bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditambah dengan tingkat inflasi yang terkendali. "Indonesia pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan penurunan laju inflasi," tutur dia.
Sementara itu, ia juga menerangkan, imbas krisis ke sektor perbankan pun masih terbilang kecil. Ini dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17 persen, di atas syarat minium 8 persen. Dan, rasio kredit bermasalah bruto (gross NPL) di bawah 5 persen.
Sekalipun kondisi ekonomi demikian bagus, ia tetap mengingatkan, Indonesia tetap harus bersiap dengan sejumlah kebijakan dalam mengantisipasi dampak krisis Amerika Serikat dan Eropa yang belum juga menemukan solusinya. "Masalah Eropa ini tidak ada orang yang 100 persen optimistis sehingga sejak awal harus dipersiapkan antisipasinya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.