Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jagung Melemah Gara-gara Pasokan Bertambah

Kompas.com - 13/12/2011, 17:31 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga jagung yang diperdagangkan di CBOT (Chicago Board of Trade) turun. Harga jagung melemah, setelah Departemen Pertanian menyatakan bahwa pasokan jagung global akan meningkat tahun ini.

Pasokan jagung dari China akan meningkat, karena China akan memanen 191.75 juta ton jagung tahun ini. Panen kali ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah, dan mengalami kenaikan sebesar 8,2 persen dibandingkan dengan rekor yang dicapai tahun lalu.

Menurut laporan perkembangan harga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (13/12/2011), harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 terpantau turun sebesar 1 persen. Harga komoditas ini ditutup pada posisi 5,9 dolar per bushel.

Sementara itu karena musim panen di beberapa wilayah sudah berakhir, pasokan jagung mulai berkurang sehingga kebutuhan pakan ternak dipasok dengan jagung impor.

Mengacu pada angka ramalan (Aram) III Badan Pusat Statistik (BPS), panen jagung tahun 2011 hanya 17,23 juta ton. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan dengan produksi tahun 2010 sebesar 18,33 juta ton.

Kebutuhan jagung di dalam negeri pada tahun ini mencapai 22 juta ton. Karena itu, mau tidak mau, produsen pakan ternak harus menambah pasokan dari impor.

Realisasi impor jagung hingga Oktober 2011 sudah mencapai 2,9 juta ton. Sebagian besar jagung impor tersebut berasal dari Argentina. Negara itu berkontribusi sekitar 70 persen terhadap total volume impor per bulan. Kemudian disusul India, yang berkontribusi sekitar 10 persen.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com