Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Protes Impor Jagung

Kompas.com - 20/12/2011, 03:11 WIB

Medan, Kompas - Petani jagung di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Karo, meminta pemerintah menghentikan impor jagung saat panen raya. Impor telah membuat harga jagung merosot menjadi Rp 1.600-Rp 1.800 per kilogram. Padahal, harga jagung pernah menyentuh Rp 2.700 per kg.

”Saat panen raya, mohon pemerintah jangan impor, harga jagung kami langsung turun,” kata Karim Sebayang, petani jagung dari Kecamatan Munthe, Karo, saat mengadu ke DPRD Sumut, Senin (19/12). Petani meminta pemerintah untuk sementara melarang impor saat panen raya antara bulan Januari dan Maret serta antara Juli dan September.

Budi Mulia Ginting, petani jagung dari Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, menambahkan, petani juga kesulitan mendapatkan modal. ”Kami meminjam modal dari gudang (pedagang saprodi). Ambil bibit atau pupuk dulu, bunganya 5 persen per bulan. Saat panen, kalau harga rendah, kami panen jagung, tetapi pulang hanya bawa karungnya saja. Kami minta tolong dibantu agar bisa menyekolahkan anak-anak,” tutur Budi.

Untuk 1 hektar kebun jagung, dibutuhkan modal Rp 10 juta dengan produksi 10 ton. Jika harga Rp 1.800 per kg, petani mendapatkan hasil Rp 8 juta-Rp 2 juta per bulan. ”Harga jagung minimal Rp 2.000 per kg, baru kami agak tenang,” ujar Budi.

Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia Sumut Jemat Sebayang juga mendesak pemerintah menyetop impor jagung saat panen raya. ”Masak impor tanpa pengawasan? Kalau harga turun, bagaimana nasib hidup kami,” ungkap Jemat.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumut John Albertson Sinaga mengaku, importir bahan pangan tak pernah berkoordinasi dengan pihaknya. Dinas pertanian juga tidak pernah menerbitkan rekomendasi impor.

Data Badan Pusat Statistik Sumut menunjukkan impor jagung terus meningkat tiap tahun. Tahun 2010, jagung impor ke Sumut 6,171 juta ton, naik 925.000 ton dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 5,236 juta ton.

Hingga Oktober 2011, tercatat impor jagung mencapai 5,593 juta ton. Naik lebih dari 500.000 ton dibandingkan dengan periode serupa tahun 2010 sebanyak 5,027 juta ton. Impor jagung itu dari India, Amerika Serikat, Pakistan, Myanmar, Thailand, dan Argentina.

Produksi jagung di Sumut 1,35 juta ton per tahun. Jagung dibutuhkan pabrik pakan ternak yang jumlahnya cukup banyak di Sumut, seperti PT Gunung Windutama, PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Mabar Feed Indonesia. Kebutuhan jagung di Sumut 1.000 ton per hari.

Larangan impor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com