Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Didie W Soewondho mengatakan, pembangunan infrastruktur jangan hanya berfokus pada fisik. ”Harus dilihat juga aspek teknologi informasi. Jaringan informasi memudahkan konektivitas antardaerah,” paparnya.
Mampu dua digit
Secara terpisah, kolumnis dan pendiri Global Nexus, Christianto Wibisono, menyebutkan, tidak mustahil Indonesia mampu meraih pertumbuhan ekonomi dua digit. Sekarang saja, dengan kondisi dalam negeri yang centang-perenang, korupsi merajalela, dan izin tidak mudah, Indonesia mampu meraih pertumbuhan mendekati 7 persen. Bisa dibayangkan betapa hebatnya pertumbuhan ekonomi negeri ini kalau semua kriteria bagi sehatnya ekonomi dipenuhi.
Menurut Christianto, kalau ingin ekonomi tumbuh lebih cepat, jangan ragu perbaiki infrastruktur. Infrastruktur di sini tidak hanya dalam wujud pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut perbaikan birokrasi, perolehan izin yang lebih cepat, keamanan yang sangat kondusif, dan pemerintah yang bersikap jauh lebih ramah kepada investor. ”Aspek lain, situasi sosial politik pun harus rapi,” ujarnya.
Dia memuji adanya sejumlah pabrik berskala besar di Indonesia, seperti Nestle, Unilever, dan Cargill. Perusahaan-perusahaan kelas dunia berkapasitas besar ini menjadi cermin bahwa Indonesia bisa menjadi hunian industri besar.