Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Temukan Gadai Emas Tak Sesuai Konsep Awal

Kompas.com - 06/01/2012, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menemukan praktik gadai emas yang tidak sesuai dengan konsep awal. Akibatnya, BI mengirimkan surat pembinaan kepada delapan bank umum syariah dan unit usaha syariah agar membenahi layanan mereka.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar menyampaikan hal itu kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/1/2012). ”BI minta agar pembiayaan diarahkan untuk menjaga kepercayaan nasabah serta sesuai dengan asalnya, yakni keperluan mendesak,” katanya. Saat ini, setidaknya tiga bank syariah menghentikan layanan gadai emas bagi nasabah baru.

Produk gadai emas adalah pembiayaan dengan agunan emas. Nasabah memperoleh pembiayaan tersebut dengan cara menggadaikan emasnya ke bank umum syariah (BUS) atau unit usaha syariah (UUS). Dana itu untuk modal kerja atau kebutuhan mendesak.

Data BI, gadai emas syariah per September 2011 sebesar Rp 6,1 triliun, tumbuh pesat dari posisi Desember 2010 yang mencapai Rp 1,8 triliun. Dibandingkan dengan total pembiayaan syariah yang Rp 92,8 triliun pada September 2011, maka porsi gadai emas sekitar 6,5 persen.

Meski demikian, Mulya membantah kebijakan BI memperketat standar dan prosedur operasional gadai emas ini dilakukan secara tiba-tiba. Alasannya, sejak Juni 2011, BI sudah menyampaikan kepada bank syariah agar menyiapkan fitur sesuai dengan konsep gadai emas yang diajukan semula. ”Dalam waktu dekat, kami akan menerbitkan surat edaran yang mengatur tentang pelaksanaan gadai syariah,” ujar Mulya.

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Lukita Prakasa yang dihubungi Kompas membenarkan, BRI Syariah menghentikan sementara layanan gadai emas bagi nasabah baru sejak 14 Desember 2011. Ia mengakui, langkah itu berdampak terhadap bisnis. ”Namun, sisi baiknya, kami akan lebih prudent terhadap risiko pasar yang ada. Ke depannya, produk kami semakin baik,” kata Lukita. Di BRI Syariah, pembiayaan per September 2011 mencapai Rp 10 triliun. Sekitar 20 persennya disumbang gadai emas.

Kinerja

Secara umum, kinerja bank syariah terus meningkat. Data BI, sebagaimana dipaparkan Mulya, pembiayaan yang dikucurkan per November 2011 sebesar Rp 102,11 triliun. Jumlah ini meningkat Rp 31,87 triliun dibandingkan dengan triwulan IV-2010.

Adapun dana yang dihimpun perbankan syariah menjadi sebesar Rp 107,36 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 29,72 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010.

Total aset perbankan syariah per November 2011 sebesar Rp 135,9 triliun, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. ”Nilai tersebut merepresentasikan 3,8-3,9 persen aset industri perbankan,” ujar Mulya. (IDR)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

    Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

    Whats New
    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    Whats New
    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Spend Smart
    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Spend Smart
    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Spend Smart
    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Whats New
    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Whats New
    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Whats New
    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Whats New
    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Whats New
    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Whats New
    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Whats New
    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com