Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambangan Emas Tanpa Izin Ganggu Sungai Rungan

Kompas.com - 12/01/2012, 02:23 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Penambangan emas tanpa izin di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengganggu kelancaran transportasi dan biota di Sungai Rungan. Karena itu, Pemerintah kota (pemkot) diinstruksikan untuk menertibkan kegiatan tersebut.

Gubernur Kalteng, Teras Narang, di Palangkaraya, Rabu (11/1/2012), mengatakan, penambangan tanpa izin dapat menyebabkan pendangkalan alur sungai, mengganggu kelancaran arus transportasi air, dan berpotensi merusak serta mencemari lingkungan hidup.

Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kota Palangkaraya, di sepanjang Sungai Rungan yang termasuk wilayah Palangkaraya terdapat 74 tempat penambangan tanpa izin. Tempat-tempat itu tersebar di Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, hingga Kelurahan Kanarakan, Kecamatan Bukit Batu.

Di Kelurahan Palangka, misalnya, terlihat beberapa tempat penambang berupa pondok kecil dari kayu di atas Sungai Rungan. Jumlah pekerja di setiap tempat rata-rata sekitar lima orang. Mesin-mesin dengan selang bekerja menghisap air dan tanah dari dasar sungai.  

"Longsor di tepi sungai bisa menyebabkan serpihan tanah hanyut dan berpotensi menyebabkan pendangkalan. Kelancaran transportasi sungai bisa terhambat," tutur Teras.

Ia sudah meminta Wali Kota Palangkaraya, Riban Satia, untuk menertibkan penambangan . Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah mengirimkan surat kepada wali kota Palangkaraya dengan nomor 450/19/Tamben tertanggal 10 Januari 2012.

Kepala Distamben Palangkaraya, Penyang Kondrat, menambahkan, penambangan tanpa izin dapat menyebabkan biota sungai mati karena ditarik alat penghisap air.

"Paling tidak, penambangan merusak pemandangan di tepi sungai. Kami sudah melakukan be rbagai langkah untuk mengantisipasi persoalan itu," katanya.

Sejak pertengahan tahun 2011, penertiban sudah dilakukan dan akan terus diintensifkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com