Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Terbangkan Pesawat 100 Kursi

Kompas.com - 13/01/2012, 02:54 WIB

Cengkareng, Kompas - Garuda Indonesia segera menerbangkan pesawat dengan kapasitas di bawah 100 kursi. Tahun ini, Garuda akan menerima lima pesawat meskipun tidak diungkap mereknya.

”Pesawat itu akan terbang mulai Oktober 2012,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, Kamis (12/1), di Cengkareng.

Berdasarkan pemaparan Garuda, pesawat berkapasitas di bawah 100 kursi itu akan terbang dari Makassar, Medan, dan Denpasar. Rutenya antara lain Makassar-Balikpapan, Yogyakarta- Balikpapan, Denpasar-Mataram, Denpasar-Balikpapan, dan Medan-Palembang.

Ketika ditanya kemungkinan rute pesawat 100 kursi itu berimpit dengan rute Merpati, sesama BUMN, Emir mengatakan, sebagai perusahaan terbuka, ada amanat untuk mengembangkan perusahaan bagi kepentingan pemegang saham.

Andai kata berdasarkan evaluasi ada rute-rute yang dinilai menguntungkan, ujar Emir, Garuda tak akan ragu membuka lebih banyak rute. ”Katakanlah, dari Denpasar ke Waingapu atau Denpasar ke Bima. Pokoknya, rute itu harus untung,” ujarnya.

Direktur Operasi Garuda Capt Ari Sapari menegaskan, Garuda sedang menyiapkan pilot untuk pesawat 100 kursi. ”Ada pilot dari Garuda dan juga dari luar Garuda. Namun, untuk pesawat baru, pilot tersebut harus memiliki 300 jam terbang. Jadi, kriteria itu harus dipenuhi,” katanya.

Tahun 2011 Garuda Indonesia meraup pendapatan (unaudited) Rp 27,1 triliun, naik 39 persen dibandingkan tahun 2010. Laba usahanya Rp 900 miliar.

Selama 2011, Garuda berhasil mengangkut 17,1 juta penumpang (13,9 juta penumpang domestik dan 3,2 juta penumpang internasional) atau meningkat 36,8 persen dibandingkan tahun 2010, 12,53 juta penumpang. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com