Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merry Riana: Sukses Bukan untuk Dinikmati Sendiri...

Kompas.com - 22/02/2012, 16:28 WIB

Dalam jangka waktu 10 tahun, sebelum saya merayakan ulang tahun saya yang ke-40, saya ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan paling sedikit 1 juta orang di Asia, terutama di Indonesia.

Apakah keberhasilan ada didukung faktor luck? Banyak sekali saya melihat faktor luck juga berpengaruh. Bagaimana menurut Anda? (Meiliana, Jakarta)

Luck atau keberuntungan adalah ketika ada kesempatan yang datang dan kita sudah mempersiapkan diri untuk itu.

Merry, kisah Anda bagaikan legenda hidup, spektakuler, inspirasional. Menurut Anda seberapa jauh campur tangan Tuhan selain kerja keras yang Anda jalani hingga menggapai sukses? Apa saja yang akan Anda perbuat sesuai misi untuk memberi dampak positip bagi sejuta orang di Asia terutama Indonesia? Apa Anda yakin cara dan perjuangan sukses Anda bisa ditularkan? (Rudolf Bujid, Villa Kecapi Mas, Cirebon)

Saya mengatakan dengan tegas bahwa tanpa iman, kita tidak akan kuat. Iman merupakan fondasi yang mengendalikan emosi dan ketangguhan mental kita. Iman pula yang akan menjaga gerak kita untuk selalu berjalan di atas norma-norma yang baik. Iman membuat kita tabah dan berpengharapan. Iman membuat kita mampu melihat hari esok sebagai kesempatan indah yang dijanjikan Tuhan. Iman membuat kita tidak berhenti memproduksi pikiran-pikiran yang baik.

Iman yang teguh merupakan tongkat dan lentera yang sangat berpengaruh dalam kelancaran langkah-langkah kita.

Saya merasa sangat bersyukur karena sekarang ini saya bisa membuat impian menjadi kenyataan dengan menjadi seorang penulis dan motivator. Walaupun belum mempunyai TV show sendiri yang bisa menjangkau puluhan juta penonton, tetapi setidaknya melalui buku dan seminar, saya sudah bisa menciptakan dampak positif di dalam kehidupan ribuan orang.

Kalau suatu hari saya sampai bisa memiliki pertunjukan teve sendiri, apalagi yang sangat sukses dan inspiratif dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, itu benar-benar berkat Tuhan bagi saya.

Sekarang, inilah mimpi sejuta dolar saya.

Selamat atas keberhasilannya di Singapura. Kalau keadaannya di Indonesia dengan latar budaya, penduduknya yang sebagian besar belum sadar asuransi atau keadaan ekonominya masih rendah, strategi dan cara apa yg terbaik dilakukan? (Hardy Ela, xxxx@yahoo.com)

Jumlah penduduk di Singapura adalah sekitar 5 juta jiwa, yang sebenarnya tidak sampai 3 persen dari penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 230 juta jiwa. Artinya, kalau kita hanya melihat 3 persen lapisan teratas penduduk Indonesia saja, kita sudah bisa mendapatkan orang-orang yang mempunyai tingkat kesadaran tinggi akan pentingnya asuransi, investasi dan menabung, sama seperti di Singapura.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com