Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merry Riana: Sukses Bukan untuk Dinikmati Sendiri...

Kompas.com - 22/02/2012, 16:28 WIB

Dalam setiap seminar yang saya gelar di Indonesia, saya memiliki kebiasaan untuk memulai dan mengakhiri seminar dengan meneriakkan yel-yel, ”Indonesia, Majulah!” Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Saya ingin peserta merasakan getaran cinta pada negeri selama mengikuti seminar.
Segala yang kita lakukan sesungguhnya sangat berpengaruh pada kejayaan bangsa ini. Disadari atau tidak, kita adalah elemen kecil yang saling terkait dan akhirnya membentuk kewibawaan bangsa di mata internasional.

Anda meraih kesuksesan sejak muda di usia 26 tahun. Apakah kita dapat mengajarkan prinsip-prinsip entereprneurship bagi anak-anak usia 10-15 tahun? Apakah kita dapat mengajarkan kecerdasan finansial kepada anak-anak?(Suzanna Elisabeth, Jakarta Timur)

Seseorang pernah bertanya kepada saya: ”Apakah seseorang dilahirkan sebagai seorang pengusaha atau dapatkah mereka dilatih untuk menjadi seorang pengusaha?”

Sebenarnya kita semua dilahirkan sebagai pengusaha. Masalahnya, banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kita dilahirkan sebagai pengusaha. Di sinilah gunanya pelatihan. Pelatihan sangat diperlukan untuk kita supaya sadar bahwa kita sebenarnya adalah pengusaha secara alami. Sejak lahir, kita telah memiliki kemampuan wirausaha yang tersembunyi di dalam diri kita. Tetapi, seiring bertambahnya usia, kita menjadi lupa sama sekali akan kemampuan kita tersebut. Dengan pelatihan, kita dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan wirausaha kita.

Pengusaha itu seperti permata. Mereka bukanlah batu biasa. Masalahnya, mereka harus ditemukan terlebih dahulu. Kebanyakan permata tersimpan jauh di dalam tanah. Hanya ketika seseorang menemukan mereka, barulah akan terlihat sifat asli dan kemampuan alami mereka. Hanya pada saat itulah mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka adalah permata, bukan batu biasa. Hanya pada saat itulah mereka tahu bahwa tempat mereka seharusnya ada di cincin, jam tangan, atau kalung yang mewah, dan bukannya tersembunyi di bawah tanah.

Tetapi bahkan ketika permata itu sudah ditemukan, mereka pun masih perlu dibersihkan, dibentuk, dan diuji sebelum mereka dipasang pada perhiasan-perhiasan mewah tersebut. Proses pembersihan, pembentukan, dan pengujian itulah yang akan menghasilkan seorang calon pengusaha melalui pelatihan yang benar.

Saya sudah membaca buku tentang Bu Merry Riana dalam "Mimpi Sejuta Dolar" dan sangat menggugah saya, khususnya dengan semangat Anda yang begitu menggelora. Apa yang paling mendorong anda untuk melakukan itu semua sehingga anda berhasil? Bagaimana caranya mengatasi pikiran atau perasaan yang menghalangi anda? (M. Syaefuddin, Jakarta)

Saya mulai berangan-angan mengenai masa depan ketika sedang kuliah. Saya sadar bahwa saya sudah hampir berumur 20 tahun dan orang tua saya sudah berada di usia 50-an. Melihat bagaimana mereka masih harus bekerja keras untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, menyimpan uang yang cukup untuk hari tua mereka, membuat saya berpikir.

Jika saya sukses suatu hari nanti, saya ingin sukses ketika masih muda, sebelum ulang tahun ke-30, bukan ketika saya berumur 40-50 tahun. Dengan begitu, saya bisa mengajak orang tua saya menikmati makanan terbaik, bertamasya ke luar negeri, dan menjalani hidup sepenuhnya.

Jika saya baru mencapai sukses ketika berumur 40, orang tua saya sudah berumur 70 tahun. Mereka akan sangat terbatasi oleh kesehatan dan umur tua. Mungkin juga tidak banyak lagi waktu berharga yang saya bisa nikmati bersama mereka. Sementara saya secara pribadi mungkin memiliki waktu untuk mencapai kesuksesan di kemudian hari. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan mereka?

Pada saat itu, saya sadar bahwa sangatlah penting bagi saya untuk mencapai keberhasilan saat saya masih muda.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com