Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti di Bali Diprediksi Naik 15 Persen

Kompas.com - 12/03/2012, 18:52 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Bali Dewa Putu Selawa memprediksi, harga properti di Pulau Dewata akan mengalami kenaikan 15%. Hal tersebut sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April 2012 mendatang.

"Hal ini dipicu oleh kenaikan harga semen, ongkos bahan baku bangunan, dan ongkos buruh seiring dengan kenaikan harga BBM," katanya di Denpasar, Senin (12/3/2012).

Menurut dia, kenaikan harga perumahan tersebut menjadi sesuatu yang wajar terkait kenaikan BBM yang diperkirakan sebesar 35%. Akibatnya beberapa komponen bahan bangunan itu juga akan naik.

"Dalam kondisi saat ini, sekitar 25% pemain properti di Bali juga menahan diri untuk tidak menjual lahannya. Hal ini dilakukan agar dapat mencapai harga maksimal setelah kenaikan BBM digulirkan nantinya," ujarnya.

Namun, kalau dilihat dari segi harga jual tanahnya, lanjut dia, memang tiap tahun selalu terjadi kenaikan harga. Khusus untuk di kawasan Kota Denpasar kenaikannya dinilai signifikan sampai 100%.

"Perbandingannya dapat dilihat dari yang saya alami. Pada 1996, saya menjual tanah di kawasan Muding, Denpasar seharga Rp 17 juta untuk satu unit rumah tipe 70, sekarang harganya melambung menjadi Rp 350 juta sampai Rp 400 juta. Jadi, rata-rata perhitungan tiap tahunnya selalu terjadi kenaikan harga jual sebesar seratus persen," katanya.

Naiknya harga tanah tersebut, ucap dia, disebabkan faktor kondisi lahan di Pulau Dewata yang semakin sedikit dan banyaknya alih fungsi lahan.

"Terlebih adanya pembatasan, sesuai dengan Perda No 16 tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali yang menetapkan beberapa kawasan di daerah kita tidak dapat digunakan sebagai hunian, seperti di kawasan jalur hijau," ujarnya.

Selawa menambahkan, hunian yang paling diminati rata-rata berjarak 10 kilometer dari pusat Kota Denpasar dan lebar jalan enam meter.

"Untuk hunian jenis itu, memang saat ini agak sulit sehingga alternatif perluasan pasarnya mengarah ke daerah Kabupaten Gianyar dan Tabanan. Kedua kabupaten ini, letaknya juga tidak terlampau jauh dari Denpasar," ucap Selawa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com