Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tidak Tegas Kecam Tindakan Represif Aparat Malaysia

Kompas.com - 02/05/2012, 12:57 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai tidak tegas dalam mengecam tindakan brutal aparat Malaysia yang menembak mati tiga TKI asal Nusa Tenggara Barat. Padahal, kejadian macam ini bukan pertama kalinya terjadi.

Seperti disampaikan dalam siaran pers bersama Migrant Care, Koslata dan Kontras, Selasa (2/5/2012) sebelumnya pernah terjadi setidaknya dua kasus serupa.

Pada 9 Maret 2005, polisi Diraja Malaysia menembak secara brutal empat buruh migran asal Flores yaitu Gaspar, Dedi, Markus dan Reni. Lalu, 16 Maret 2010, 3 buruh migran asal Sampang, yakni Musdi, Abdul Sanu dan Muklis  juga ditembak secara brutal oleh polisi Malaysia di Danau Putri, Kulala Lumpur.

"Kalau saja pemerintah Indonesia  serius mengungkap kasus serupa sebelumnya, mestinya kasus yang sama tidak terulang. Hingga kini, pemerintah Indonesia belum menunjukkan ketegasannya terhadap pemerintah Malaysia atas tindakan represif aparat Malaysia terhadap warga Negara Indonesia," ungkap Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah.

Untuk itu, pemerintah diminta tetap mengusut tuntas sekaligus mengecam kasus tertembaknya tiga TKI itu. Apalagi, meskipun hasil otopsi menyimpulkan tidak terbuktinya pencurian organ, pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan-kejanggalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com