Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bisa Kembali Tertekan Kebijakan China

Kompas.com - 08/06/2012, 10:37 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan suku bunga di China sebagai respon stimulus moneter bagi perekonomian China yang mulai melambat berpotensi menekan nilai tukar rupiah. Kondisi ini masih ditambah dengan pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Ben Bernanke, tentang program pemulihan di Amerika Serikat.

Hari Kamis (7/6/2012) rupiah ditutup melemah di level 9.375 setelah dibuka di level 9.350 per dollar AS. Rupiah bergerak di Rp 9.350-9.400 per dollar AS. Aksi ambil untung partisipan pasar di lantai bursa domestik menghadang laju pergerakan IHSG bertahan di level 3.900-an.

Bahkan, menurut Kepala Riset BNI Treasury, Nurul Eti Nurbaeti, penegasan pejabat BI bahwa bank sentral akan melanjutkan pengawalan ketatnya atas rupiah tidak kuasa menopang rupiah untuk terapresiasi.

Hari ini rupiah potensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga melemah. Penurunan suku bunga di China mengindikasikan sinyal dukungan untuk mengurangi potensi perlambatan ekonomi China berpotensi memberi sentimen negatif untuk rupiah. Dovish statement Bernanke juga berpotensi mengunggulkan dollar atas major currency dan regional currency hingga cenderung menambah tekanan untuk rupiah.

Meskipun demikian, Eti yakin penjagaan BI diprediksi tetap mampu mengawal stabilitas nilai tukar rupiah hingga tidak menembus level Rp 9.500-an per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com