Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Dana CSR PT Newmont Rp 140 Miliar?

Kompas.com - 13/06/2012, 16:01 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Puluhan aktivis Perhimpunan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram, Rabu siang (13/6/2012) berunjuk rasa di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB. Mereka mempertanyakan penggunaan dana CSR (Corporate Social Responsibility),
PT Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) sebesar Rp 140 miliar, yang diduga telah diselewengkan oleh pemerintah daerah NTB.

Dalam aksi ini massa mahasiwa sempat berupaya menerobos pagar kantor Bappeda NTB, dan dijaga sejumlah aparat kepolisian dan Polisi Pamong Praja (Pol PP). “Dana CSR itu semestinya dipergunakan untuk kepentingan rakyat yang terkena langsung dampak pertambangan PT Newmont, akan tetapi pemerintah dalam hal ini Bappeda NTB telah menyelewengkan penggunaannya dengan membangun proyek-proyek mercusuar, seperti Islamic centre,“ kata I Gusti Abdul Aziz, Ketua PMII Mataram yang memimpin aksi.

Namun, karena tak ditemui Kepala Bappeda NTB, massa PMII akhirnya membubarkan diri setelah sempat berdoa di depan pintu gerbang kantor Bappeda. Massa berencana untuk tetap menggelar aksi serupa setiap hari Rabu dan mengancam untuk melaporkan dugaan penyelewengan dana tersebut ke Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK)

Menanggapi aksi para mahasiswa, Kepala Bappeda NTB dalam jumpa persnya menyatakan aksi aktivis PMII tersebut tidak dibarengi dengan pengkajian dan pengumpulan data yang valid. Menurut dia, dana yang dipertanyakan dalam aksi itu bukanlah dana murni CSR Newmont melainkan dana CSR hibah dari keuntungan divestasi saham PT Newmont. “Seluruh dana itu kita pergunakan untuk proyek-proyek pembangunan yang menyangkut kebutuhan rakyat, mulai dari pembangunan jalan, rumah sakit serta pembangunan Islamic centre,” kata Rosiadi.

Rosiadi menambahkan, proses pembangunan yang menggunakan dana Newmont tersebut melalui tender yang ditangani PT Newmont. Sementara pemerintah hanya menerima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com