Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa: Pelajaran bagi ASEAN

Kompas.com - 20/06/2012, 02:06 WIB

Berbeda dengan UE yang jauh lebih siap dengan situasi psikologis region-sentrisme, negara-negara ASEAN justru sejak awal memiliki kesepahaman bahwa otoritas nasional masih menyandang kasta tertinggi dalam prinsip keanggotaan ASEAN. KTT Ke-20 ASEAN di Kamboja menunjukkan fenomena yang kuat atas keengganan negara anggota untuk mewujudkan integrasi.

Berbagai persoalan sensitif, seperti sengketa perbatasan dan Laut China Selatan, tidak dibahas secara konkret dalam KTT itu. Hal ini mengukuhkan ASEAN dengan tema dasar yang diangkatnya pada KTT itu, yakni ”kerja sama”, yang menjadi pilihan realistis dibandingkan ”integrasi”.

Sejauh ini fasilitas perdagangan dan keimigrasian yang dicapai tidak banyak mendorong keterkaitan intra-kawasan. Perdagangan bebas dengan China juga berkontribusi dalam melemahnya interaksi perdagangan di dalam kawasan.

Masyarakat di ASEAN belum punya rasa kesatuan dan kepemilikan kawasan. Bagaimanapun, ASEAN tetap jadi proyek elite bagi warga biasa. Berbeda dengan UE, ASEAN juga belum mampu mengakomodasi tiga kebutuhan pembentukan loyalitas publik, yakni politik, ekonomi, dan kepastian hukum. Di UE, dua aspek terakhir sudah dipenuhi melalui penyatuan mata uang dan keputusan regional yang diadopsi melalui ratifikasi nasional.

Tentunya sintesa dari pengalaman kedua regionalisme ini harus mampu mewujudkan format institusi regional yang lebih sempurna bagi ASEAN ke depan. Pelajaran dari krisis UE dapat diresapi agar ASEAN fokus jadi medium diplomasi yang lebih bermartabat bagi Asia Tenggara. Tak perlu terlalu jauh membentuk kosmopolitanisme parsial yang justru menanam bom waktu bagi keberlangsungan institusi regional layaknya UE.

Meski capaian ASEAN masih jauh dari UE, ada pelajaran berharga untuk meletakkan posisi ASEAN tepat menuju kerja sama paripurna. Negara-negara anggota harus segera menyadari bahwa pertumbuhan Asia diprediksi terus menguat dan terus mengambil porsi lebih besar dibandingkan dengan siapa pun di belahan bumi lainnya. ASEAN harus mampu menyeimbangkan diri dalam konstelasi ekonomi-politik dunia di era multipolar ini.

Pamungkas Ayudhaning Dewanto Research Associate di Institute for Business and Diplomatic Studies, Binus University

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com