Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Sayangkan Tak Ada Bankir Umum di OJK

Kompas.com - 21/06/2012, 08:28 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi XI DPR telah memilih tujuh orang untuk menduduki tujuh jabatan di Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari tujuh orang tersebut tidak ditemukan seorang bankir umum. Hal ini pun sangat disayangkan oleh sejumlah ekonom.

"Saya menyayangkan tidak ada bankir umum (commercial banker) dalam komposisi OJK. Semuanya birokrat Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan," sebut ekonom A Tony Prasetiantono kepada Kompas.com, Rabu (20/6/2012).

Menurut Tony, seorang bankir umum sangat diperlukan karena ia sudah memahami benar seluk-beluk bank umum. Bankir umum, kata dia, bisa berfungsi untuk mencium tanda awal bila mau ada krisis. "Sayang sekali," sambungnya.

Secara terpisah, Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto juga menyayangkan hal yang sama. "Itu pilihan komposisi terbaik menurut DPR. Jadi kita hanya bisa terima saja," sebut Ryan.

Meski tidak ada anggota Dewan Komisioner OJK dari perbankan, ia melihat hal itu bisa tertutupi dari pimpinan OJK yang berasal dari Bank Indonesia. Lalu, Ryan berharap orang-orang perbankan bisa mengisi posisi-posisi di bawah Dewan Komisioner.

"Kita harapkan untuk unsur pimpinan eksekutif di bawah Dewan Komisioner harus ada yang dari perbankan untuk dapat memperkuat efektivitas tupoksi (tugas pokok dan fungsi) OJK," tuturnya.

Dikatakannya, banyak bankir yang layak untuk mengisi pos eksekutif perbankan di OJK. "Tinggal Dewan Komisioner OJK juga harus segera isi pos-pos pimpinan eksekutif untuk perbankan, pasar modal, asuransi, sekuritas, dan sebagainya," pungkas Ryan, Selasa (19/6/2012) malam.

Komisi XI DPR telah memilih tujuh orang untuk tujuh jabatan di Dewan Komisioner OJK. Tujuh orang tersebut adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad; anggota Dewan Komisioner merangkap Ketua Komite Informasi dan Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Firdaus Djaelani; mantan Direktur Direktorat Internasional Bank Indonesia, Nelson Tampubolon; Ketua Bapepam-LK, Nurhaida; Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto; mantan Auditor Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa Keuangan, Ilya Avianti; dan mantan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di New York, Kusumaningtuti S Soetiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

    Whats New
    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Whats New
    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Whats New
    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

    Whats New
    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Whats New
    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    Whats New
    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Work Smart
    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Whats New
    Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Whats New
    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com