SINGAPURA, KOMPAS.com - Far East Organization mencatat, rekor penjualan sebanyak 2.390 residensial selama semester pertama 2012, meningkat dari 1.949 unit di periode yang sama tahun 2011 serta lebih dari dua kali lipat dari tahun 2010. Indonesia tetap menjadi pasar kunci bagi pengembang properti swasta terbesar di Singapura itu.
Di tengah situasi perekonomian global yang masih tidak menentu dan penurunan penjualan properti di Singapura, sentimen pembeli dan investor tetap kuat. Warga negara asing dan permanent resident berkontribusi sebesar 20 persen dari total penjualan.
Far East mencatat, dari angka tersebut, pembeli Indonesia, China, dan Malaysia masing-masing berkontribusi 32 persen, 34 persen, dan 20 persen dari total penjualan. Ini membuktikan, Indonesia tetap menjadi pasar menjanjikan bagi Singapura.
Harga lahan terus meningkat
Dikenal karena stabilitas politik, kesuksesan perekonomian, lingkungan bisnis bersahabat, pajak yang menarik, nilai tukar mata uang kuat dan stabil, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik, Singapura saat ini dinilai telah menjadi sebuah tempat investasi terbaik bagi penduduk lokal maupun warga negara asing.
Dengan menggunakan sentimen tersebut, kuartal pertama 2012 menunjukkan angka permintaan perumahan terus menguat. Tercatat, hampir 95 persen dari total 6.903 unit yang diluncurkan telah terjual berdasarkan Otoritas Pembangunan Kota (Urban Redevelopment Authority/URA).
Seiring laporan analisa kredit terakhir yang dikeluarkan oleh Moody’s Investors Service, Singapura telah membuktikan ketangguhan ekonominya terhadap guncangan perekonomian global. Kuatnya fundamental ekonomi dan kualitas hidup, telah meyakinkan pengamat pasar, bahwa permintaan properti residensial akan terus meningkat seiring meningkatnya urbanisasi, tingginya angka tenaga kerja, dan proyeksi angka populasi yang diperkirakan mencapai 6.5 juta di Singapura pada 2050 serta semakin meningkatnya kesejahteraan.
“Sistem pemerintahan yang stabil dan efektif, bertumbuhnya sektor swasta, meningkatnya kekayaan nasional, dan penduduk yang terus mencari tempat tinggal lebih baik adalah beberapa faktor pendorong munculnya dan pengembangan konsep hidup, bekerja, bermain (live-work-play) yang progresif dan menarik," kata Chia Boon Kuah, Chief Operating Officer, Property Sales Far East Organization dalam siaran persnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (2/8/2012).
"Dalam hal ini, Singapura tetap menjadi pesaing kuat dan berpengalaman untuk melakukan investasi properti luar negeri," ujar Chia.
Chia menyatakan sangat yakin, bahwa daya tarik dan nilai realestat di Singapura akan terus meningkat seiring banyaknya pengembangan baru yang menangkap imajinasi dan ketertarikan calon pembeli dan investor yang sering bepergian dan telah merasakan sendiri bermacam-macam gaya hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.