Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Cabut BMAD atas Produk Kertas Asal Indonesia

Kompas.com - 24/08/2012, 01:11 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - United States International Trade Commission (USITC) akhirnya membebaskan produk Certain Lined Paper School Supplies (CLPSS) asal Indonesia dari pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Imbalan (BMI).

"Keputusan tersebut diambil karena USITC yakin jika BMAD dan BMI produk CLPSS asal Indonesia tidak akan menyebabkan kerugian material terhadap industri dalam negeri Amerika Serikat," kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ernawati dalam siaran pers, Kamis (23/8/2012).

Penyelidikan dumping dan subsidi terhadap produk CLPSS asal Indonesia, juga India dan China, telah dimulai sejak 7 Oktober 2005 oleh United States Department of Commerce (USDOC). Permohonan penyelidikan anti dumping dan countervailing duties itu diajukan oleh the Association of American Mas Group (Pabrik Tjiwi Kimia).

Setelah melakukan penyelidikan selama beberapa bulan, USDOC pun mengenakan Bea Masuk Anti Dumping Sementara sebesar 97,85 persen-118,63 persen terhadap produk CLPSS ketiga negara tersebut.

Terhadap hal itu, Pemerintah pun tidak tinggal diam. Kementerian Perdagangan bersama dengan Kementerian Kehutanan, Kementerian Keuangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, PT Perusahaan Pengelola Aset, serta pelaku industri terkait menjawab kuesioner yang diberikan USDOC.

Pemerintah pun menyampaikan submisi kepada USDOC pada 24 Februari 2006, yang berisi sanggahan terhadap tuduhan AS tersebut dengan menjelaskan kebijakan Indonesia di bidang kehutanan, keuangan, dan investasi. Tetapi langkah tersebut tidak membuahkan hasil. Produk tetap dikenakan BMAD dan BMI. Pengenaan BMAD dan BMI tersebut membuat produk CLPSS asal Indonesia sulit sekali memasuki pasar AS.

"Tapi kami terus berupaya melakukan pendekatan dengan pihak AS dan menunjukkan bukti-bukti tidak adanya praktik dumping dan subsidi yang dilakukan oleh Pemerintah dan produsen CLPSS Indonesia, hingga pada akhirnya pihak USDOC melihat bahwa produk CLPSS Indonesia tidak mengancam kelangsungan industri dalam negeri AS," tandas Ernawati.

Berdasarkan data USITC, nilai ekspor produk CLPSS Indonesia ke AS pada tahun 2003 mencapai 91,3 juta dollar AS. Nilainya sempat turun pada tahun 2004, kemudian naik kembali pada tahun 2005 menjadi 98,5 juta dollar AS. Pengenaan BMAD dan BMI pada tahun 2006 sempat membuat ekspor produk CLPSS Indonesia ke AS terhenti. Tahun 2010, produk kembali masuk ke pasar AS. Data tahun 2011, ekspor mencapai 58 ribu dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com