Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Diperkirakan Tetap 5,75 Persen

Kompas.com - 03/10/2012, 15:09 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bank Danamon Anton Hendranata memperkirakan, suku bunga acuan BI (BI Rate) akan tetap bertahan di level 5,75 persen. Bahkan level tersebut akan bertahan hingga akhir tahun 2012.

"Dengan kondisi tekanan inflasi yang mulai berkurang, kami perkirakan BI Rate tetap 5,75 persen, bahkan akan tetap di level itu hingga akhir tahun," kata Anton di Jakarta, Rabu (3/10/2012).

Menurut Anton, inflasi di September 2012 hanya sebesar 0,01 persen (mom). Nilai tersebut merupakan inflasi terendah di bulan September selama lima tahun terakhir. Sementara inflasi tahun kalender sebesar 3,49 persen (ytd) dan infasi tahunan 4,31 persen (yoy). Sehingga, fokus utama BI saat ini adalah menjaga kondisi moneter, khususnya terkait nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar AS.

BI juga memperkirakan masih ada peluang untuk kenaikan defisit transaksi berjalan di kuartal III-2012 ini. Namun nilainya masih di bawah 2 persen terhadap PDB pada akhir tahun. "Hal ini dimungkinkan karena data perdagangan terbaru menunjukkan surplus dalam perdagangan untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir," tambahnya.

Anton menambahkan kondisi neraca perdagangan yang mulai surplus ini tidak selalu berarti ancaman penurunan ekonomi global yang lemah sebagai perbaikan pada perdagangan, khususnya karena penurunan impor. Hal itu ditunjukkan juga dengan barang-barang konsumsi impor yang juga menunjukkan penurunan terbesar.

"Hal ini mungkin menunjukkan kebijakan pemerintah dikombinasikan dengan toleransi BI dari pelemahan rupiah dinilai cukup efektif untuk membatasi impor," tambahnya.

Sementara perlambatan impor yang digunakan dalam kegiatan produktif (bahan baku dan barang modal) tidak juga berarti bahwa ekonomi sedang melambat. Hal tersebut hanya penyesuaian impor yang tinggi terhadap industri yang berorientasi ekspor. "Sementara rupiah diperkirakan akan bergerak di level Rp 9.450 per dollar AS hingga akhir tahun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com