Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2012, 15:44 WIB

KOMPAS.com - Buku tak lagi ranah milik sastrawan. Novel yang diangkat dari kisah nyata bukan lahir dari sastrawan besar. Memoar bukan lagi hanya tentang orang terkenal. Siapa pun boleh menuliskan kisah hidup, jadi buku laris, dan syukur-syukur menginspirasi banyak orang.

Gaun ketat membalut tubuh Aira Miranti Dewi (39). Potongan gaun itu membuat pundak dan punggung Miranti yang bertato terekspos memikat. Ia berdiri di atas panggung, menyapa sahabat-sahabatnya yang datang ke acara prapeluncuran novel tentang dirinya, Aku Jalak, Bukan Jablay, Kamis, (27/9), di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.

Tamu undangan acara di kafe itu pun disyaratkan hadir dengan busana bernuansa fuschia—alias pink tajam—seperti warna gaun Miranti. Bersamaan dengan prapeluncuran novel itu, diputar pula video klip single perdana Miranti yang bertajuk sama dengan novelnya. Ia menyanyi dan menari di situ.

Aku Jalak, Bukan Jablay, kata Miranti, berarti ”aku janda galak, bukan janda jablay”. Jablay adalah bahasa gaul yang artinya jarang dibelai. Disebut prapeluncuran karena novel itu baru dijadwalkan naik cetak akhir Oktober ini. Jadi barangnya belum ada di toko. Uniknya, walaupun belum dicetak dan belum bisa dibaca, novel itu sudah terjual Rp 55 juta atau setara dengan hampir 1.000 eksemplar pada saat prapeluncuran. Ck... ck... ck...!

Novel ini diangkat dari kisah hidup Miranti. Novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata kehidupan seseorang adalah fenomena baru yang ditawarkan kepada pembaca di Tanah Air.

Miranti tak punya pengalaman menulis buku. Ia dulu pernah sukses berkarier menjual produk keuangan. Ia pernah jadi associate director Danareksa Investment Management. Ia hanya dua semester mencicipi bangku perguruan tinggi. Lalu ia menikah dan jadi ibu di usia muda. Lalu dua kali menjanda. Ketika menapaki tangga karier, cemoohan tak henti dialamatkan kepadanya. ”Aku mau ceritaku ditulis karena dendam,” ujar Miranti.

Lewat novel itu, ia ingin menyampaikan pesan, tidak mudah jadi orangtua tunggal, tetapi tak perlu pula menyerah karena ketajaman lidah orang lain. ”Kenapa jadi janda disebut aib, apalagi kalau si janda ini cantik dan merawat diri,” ujar perempuan yang sudah 14 tahun jadi orangtua tunggal dengan dua anak itu.

Miranti tak menulis sendiri kisahnya. Novel tentang dirinya itu ditulis oleh penulis profesional Dewi Ria Utari.

Anak sopir angkot
Pengalaman hidup pula yang dituangkan Iwan Setyawan (37) dalam novel yang ia tulis, 9 Summers 10 Autumns, dari Kota Apel ke The Big Apple. Novel yang disebut Iwan sebagai tulisan panjang pertamanya ini sudah dicetak delapan kali sejak pertama terbit Februari 2011. Kisah itu pun kini tengah difilmkan oleh sutradara Ifa Isfansyah.

Dalam novel itu, Iwan menceritakan perjalanannya, dari anak sopir angkutan kota di Batu, Jawa Timur, ia mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor hingga berkarier di Nielsen Consumer Research, New York, Amerika Serikat (2000-2010). Iwan menduduki jabatan direksi saat memutuskan mundur untuk kembali ke Indonesia.

”Saya ingin punya buku keluarga karena tak punya foto keluarga semasa kecil. Saya ingin menulis buku agar ponakan-ponakan saya tidak terputus dengan sejarah keluarga,” kata Iwan.

Berbekal keinginan itu, mulailah ia menulis. Ketika naskah siap terbit, ia sempat gamang. Namun, sang ibu membuat keberanian Iwan muncul lagi. ”Siapa tahu akan ada dua atau tiga anak sopir angkot seperti kamu yang akan baca dan terinspirasi,” kata ibunya.

Juni lalu, sebuah surat elektronik diterima Iwan. Isinya, cerita seorang pembaca muda yang akan segera kuliah di San Francisco dengan beasiswa. Si pengirim surat ini juga anak sopir angkot. ”Saya menangis membacanya,” kata Iwan.

Sulit menjawab

Oki Setiana Dewi (23) punya cerita lain. Namanya melejit sebagai pemeran utama film Ketika Cinta Bertasbih (KCB,) salah satu film terlaris Indonesia pada 2009. Tak kalah laris pula sekuel film ini dan sinetron bertajuk sama yang ditayangkan TV pada 2010-2011.

Sebagai artis, Oki yang sehari-hari berjilbab kerap ditanya wartawan, sejak kapan dan kenapa ia berjilbab. Bukan pertanyaan yang mudah ia jawab. Akhirnya Oki menuangkan kisahnya dalam buku memoar Melukis Pelangi (Mizania, 2011). Buku ini menjadi best seller. Kini buku itu sedang dalam proses cetak ulang ke-10.

Di situ, Oki menuturkan, sejak kecil ia bercita-cita jadi artis dan merantau sendiri ke Jakarta pada usia 16 tahun untuk mengejar mimpi itu. Gaya dia berpakaian pun saat itu jauh berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com