Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Decky Suryata, Inspirasi dari Salak Pondoh

Kompas.com - 13/11/2012, 08:28 WIB

Mengapa ia memilih usaha berbahan baku salak? Ternyata itu dia lakukan setelah berkonsultasi dengan ahli gizi. ”Buah salak itu memiliki kandungan vitamin A, B, dan C, selain ada karbohidrat, protein, kalsium, dan fosfor. Zat antioksidannya juga tinggi. Bahkan, buah salak bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk diet,” kata Decky.

Tidak hanya buah salak yang dimanfaatkan Decky. Bekerja sama dengan sejumlah pihak, ia juga berusaha memanfaatkan kulit buah salak.

”Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), ternyata limbah salak dapat dimanfaatkan menjadi etanol atau bioetanol. Ini sebenarnya bisa menjadi sumber energi alternatif,” katanya.

Selama ini, sebagian besar kulit salak pondoh di Dusun Ledoknongko diolah menjadi pupuk kompos, sebagian lain dibuang begitu saja di pekarangan.

Meski usahanya berkembang, Decky mengakui, produk penganan berbahan baku salak pondoh miliknya tidak selalu berjalan mulus. ”Apalagi pada saat awal usaha ini banyak hambatan juga,” ujarnya.

Dia memberi contoh ketika Gunung Merapi meletus. Para petani salak pondoh yang umumnya tinggal di kaki dan lereng Merapi terpaksa harus mengungsi. Mereka mengungsi tak hanya seminggu, tetapi sampai berbulan-bulan.

Kondisi tersebut sangat memengaruhi usahanya. Decky pun sempat menghentikan produksi penganan berbahan baku salak pondoh.

Ketika para petani sudah bisa kembali ke kampung halaman, usaha penganan Decky tak bisa langsung berproduksi. Pasalnya, akibat erupsi Gunung Merapi, perkebunan salak petani pun terkena dampaknya.

”Tanaman salak petani rusak. Kalaupun ada, buahnya tidak bisa dimakan karena rusak. Pulang ke kampung, petani hanya bisa membabat buah-buah salak itu dan dibenamkan di sekitar pohon-pohon salak yang masih hidup. Harapannya, buah salak itu bisa menjadi pupuk organik pada saatnya nanti,” ujarnya.

Ketika itu usaha Decky berhenti total dan dia sempat merasa patah semangat. Namun, atas dukungan rekan-rekannya, termasuk para petani salak pondoh yang menjadi mitranya, ia kembali berproduksi.

”Alhamdulillah, sekarang (usaha saya) relatif sudah jalan. Banyak wisatawan dari luar Yogyakarta yang datang langsung ke gerai kami. Omzet yang meningkat di toko juga dirasakan petani salak,” kata Decky.

Simak kisah inspiratif lainnya di Sosok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com