Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Perancis Suram

Kompas.com - 21/11/2012, 03:32 WIB

Paris, Selasa - Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service menurunkan peringkat utang Perancis dari Aaa menjadi Aa1, Senin (19/11). Kondisi ekonomi yang memburuk, kekakuan pemerintah menjalankan reformasi, dan kelesuan zona euro turut menjadi alasannya.

Moody’s juga menurunkan peringkat utang bank-bank Perancis ke tingkat lebih rendah. Lembaga perbankan Perancis dinilai banyak mengucurkan kredit ke negara-negara anggota zona euro yang terbelenggu utang.

Peringkat utang Aa1 didefinisikan sebagai utang berkualitas tinggi dan risiko kredit rendah. Pemilik utang kategori ini masih memiliki kemampuan terbaik membayari utang-utang jangka pendek yang jatuh tempo.

Akan tetapi, Moody’s menilai prospek Perancis secara keseluruhan adalah negatif, yang membuka kemungkinan penurunan peringkat lebih lanjut.

Penurunan peringkat utang Perancis ini menambah kerunyaman Perancis. Januari lalu, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s sudah menurunkan peringkat utang Perancis dari AAA menjadi AA+.

Penurunan peringkat itu langsung menjatuhkan indeks harga saham di Eropa, Selasa (20/11). Indeks bursa London, FTSE, turun menjadi 5.733 poin, indeks bursa saham Frankfurt turun menjadi 7.112 poin, dan indeks bursa Paris CAC-40 turun menjadi 3.426 titik.

Penurunan peringkat utang Perancis juga bisa berdampak buruk pada kawasan. ”Kurs euro terpukul karena penurunan peringkat itu meningkatkan beban bunga obligasi Perancis,” kata Chris Tedder, analis dari Forex.com. Kurs euro hari Selasa turun 0,3 persen menjadi 1,2773 dollar AS per satu euro.

Kejatuhan ekonomi Perancis, kekuatan ekonomi kedua di zona euro setelah Jerman, bisa memperburuk kondisi keseluruhan organisasi 17 negara pengguna mata uang tunggal euro itu.

Perancis bisa terjebak lebih dalam pada masalah utang, mengikuti nasib negara lain di zona itu yang dibelenggu krisis utang, seperti Yunani, Irlandia, Portugal, Spanyol, dan Italia.

Analis Moodys untuk utang Perancis, Dietmar Hornung, mengatakan, prospek Perancis bisa memburuk karena ada kesulitan mereformasi ekonomi. Ekonom Rusia, Constantin Gurdgiev, menambahkan, Perancis masih beruntung peringkat utang hanya turun satu tingkat, bukan tiga tingkat.

Menteri Perekonomian Perancis Pierre Moscovici bersikap defensif. ”Tindakan Moody’s tak membuat fondasi ekonomi Perancis rapuh,” katanya. Pemerintah Perancis tetap berkomitmen mereformasi perekonomian, seperti meningkatkan penarikan pajak dari korporasi.

Moscovici menambahkan, Moody’s telah salah dalam menurunkan peringkat utang perbankan Perancis. Namun, data menunjukkan, perbankan Perancis memiliki piutang ke Yunani sebesar 40 miliar dollar AS. Adapun Jerman dan Inggris masing-masing hanya memiliki piutang 5,5 miliar dollar AS dan 5,6 miliar dollar AS.

Hal ini menjadi pukulan bagi Presiden Francois Hollande, yang mengalahkan Nicolas Sarkozy pada pemilu Mei lalu. Presiden Perancis ke-24 ini menang karena berjanji tetap memanjakan warga dengan dana pensiun, jaminan sosial, dan kebijakan ekonomi populis. Namun, kondisi anggaran negara tak memungkinkan Hollande melaksanakan janji kampanyenya.(REUTERS/AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com