Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkah IHSG Mencetak Rekor Lagi?

Kompas.com - 27/11/2012, 07:21 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapkah Indeks Harga Saham Gabungan kembali mencetak rekor tertingginya pada perdagangan Selasa (27/11/2012)?

Secara teknikal hal itu memungkinkan meskipun sering kali investor dan pelaku pasar memilih mengambil untung atas transaksi sebelumnya. Sentimen variatif datang dari bursa global.

Bursa Amerika Serikat ditutup variatif seusai reli di pekan lalu. Perhatian utama pasar kembali tertuju pada tindak lanjut penyelesaian jurang fiskal di Negeri Paman Sam itu, di samping pelaku pasar juga mengambil untung dari perdagangan sebelumnya.

Indeks Dow Jones industrial average turun 0,23 persen ke level 12.967,37; Indeks S&P500 melemah 0,20 persen ke level 1.406,29; tetapi Indeks Nasdaq menguat 0,33 persen ke level 2.976,78. Kemarin IHSG ditutup naik 26,36 poin (0,60 persen) ke level 4.375,17 dengan jumlah transaksi sebanyak 10,04 juta lot atau setara Rp 4,01 triliun.

Hampir seluruh sektor pada hari ini mengalami kenaikan, kecuali sektor pertanian (0,16 persen) dan pertambangan (0,36 persen). Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 99,76 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain GGRM, TLKM, BBTN, PTBA, dan BMRI. Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 9.600 per dollar AS.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin menunjukkan bahwa IHSG telah melepaskan diri dari masa konsolidasi dan akan melanjutkan tren kenaikannya.

Dengan melihat indikator teknikal MACD yang berpeluang golden cross dan RSI yang bullish, besar kemungkinan IHSG akan melanjutkan kenaikannya hari ini. Untuk support IHSG ada pada level 4.292 dan resistance 4.385. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah GGRM, UNVR, dan BBRI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com