Surabaya, Kompas -
Tujuannya adalah transparansi suku bunga kredit yang diimbangi dengan persaingan bank perkreditan rakyat (BPR) dalam memberikan kredit mikro. Pada akhirnya, suku bunga dasar kredit mikro BPR akan tertekan turun.
Direktur Eksekutif Kredit, BPR, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BI Zainal Abidin mengatakan, salah satu persoalan kredit mikro dan kecil adalah suku bunga yang tinggi.
”Kita lihat kemauan BPR
Ekonom Bank BNI, Ryan Kiryanto, yang dihubungi di Jakarta, Jumat (30/11), berpendapat, keharusan BPR memublikasikan suku bunga dasar kredit mikro sangat signifikan peranannya, terutama untuk mendorong BPR lebih efisien.
Selain itu, juga mendorong calon nasabah kredit lebih cermat memilih BPR dan mendorong kompetisi lebih sehat di kelas BPR. Dengan suku bunga kredit mikro yang lebih menarik, pertumbuhan ekonomi akan terdorong untuk menyebar ke pelosok daerah. ”Sekaligus menjaga eksistensi BPR dari serangan bank non-BPR,” kata Ryan.
Zainal memaparkan, sifat alamiah BPR berbeda dengan bank umum. Jangkauan wilayah BPR yang umumnya di pedesaan membuat BPR harus mendatangi nasabah. Akibatnya, biaya operasional menjadi tinggi. Padahal, sebagian besar BPR merupakan bank kecil.